BAB 83

278 31 7
                                    

Playlist_song by :
JVKE - Golden Hour (Instrumental)

Happy Reading !!!

• • •

Setelah acara menikmati angin sore dengan Robbin. Siapa yang menyangka ternyata pria itu membawanya ke pantai. Menikmati langit senja dengan duduk santai diatas kap mobil. Amberly sangat suka. Suasana tenang yang menyejukan.

Hingga matahari terbenam sepenuhnya. Keduanya kembali ke rumah. Jelas disambut dengan tatapan aneh oleh seluruh penghuni kediaman Krieger, akibat kedua Tuan dan Nona Muda saling lempar celotehan dengan tawa riang. Hal yang bagai mustahil terlihat namun kini terlihat.

Menyambut sikap akrab keduanya. Devgas pun yang hatinya ikut menghangat membuat makan malam khusus mereka bertiga.

Dan kini, tidak ada lagi pertengkaran saling lempar umpatan. Melainkan pelototan dan celetukan jahil satu sama lain.

Begitupun di Kediaman Alpharus, meski sang Tuan dan Nyonya Besar tahu jika Nona Muda Krieger tetap menjalin hubungan dengan Zedd D'Orpheus. Mereka tidak keberatan. Makan malam mereka pun tidak kalah hangat. Tawa mengiringi setiap suapan makan malam.

Berbanding terbalik dengan Zedd. Yang harus duduk lama di ruang kerja Manssionnya. Jelas akibat banyak pekerjaan yang terbengkalai. Karena apa lagi, kalau bukan tingkah konyolnya yang selalu berusaha mengganggu waktu berdua Amberly dan Xillian.

Sedikit lega, saat ketiganya bersama sosok Elisabeth tidak muncul. Entah kenapa, tapi Zedd sangat amat lega dan bersyukur.
Namun,

Degh!
Degh!

Dalam waktu yang sama namun berbeda tempat. Zedd dan Amberly terdiam membeku merasakan jantung mereka seperti berhenti berdetak sesaat.

"Yang Mulia?" Panggil Sekretaris Zedd mengernyit penasaran melihat wajah sang Tuan tiba-tiba pucat pasi.

Tidak kalah, di Kediaman Krieger. Devgas dan Robbin pun ikut menatap cemas, terlebih Amberly terlihat meremas kuat pakaiannya dibagian jantungnya.

Hingga,

UHUKHHH,,
UHUKH!!!
Baik Zedd dan Amberly, keduanya terbatuk. Namun bukan itu fokusnya. Melainkan darah segar yang keluar dari mulut keduanya dan lubang hidung mereka.

Dengan gerakan sama, dimana telapak tangan sempat menutup bibir. Zedd dan Amberly membelalak terkejut melihat bercak darah ditelapak tangan.

Yang jelas saja, bukan hanya keduanya. Tapi, Devgas dan Robbin ikut dibuat terkejut melihat itu. Begitupun Sekretaris Zedd yang membelalak kaget melihat darah bahkan terciprat hingga lembar dokumen diatas meja.

"YANG MULIA!/AMBERLY!!" Seruan bersamaan didua tempat berbeda.

Dan gerakan bagai telephaty, Zedd serta Amberly mendongak bersamaan. Menatap kosong kedepan, sekalipun orang yang mencemaskan sudah menangkap tubuh mereka dengan panik.

"Ze,,eddhh!!/Elisa,,beth!!" Gumaman lirih dari dua bibir dengan baluran darah, gemetar.

"Amberly! Apa yang terjadi pada mu, nak! Bangunlah, bertahanlah sayang!!!"
"Amberly sialan, jangan bercanda! Kau kenapa, Am!"

"Yang Mulia!!! Apa yang terjadi pada anda???,, YANG MULIA!! SIAPAPUN TOLONGGG!!!"
BRAKHH!/suara pintu terbuka panik.
"TUAN!! YANG MULAI KENAPA??"
"CEPAT PANGGILAN DOKTER!!! AHHH,, TIDAK! SIAPKAN MOBIL KITA HARUS MEMBAWA YANG MULIA KE RUMAH SAKIT SEKARANG!! CEPATLAHHHH!!"

Sungguh suara-suara yang sebenarnya terlontar keras. Entah kenapa terasa bak bisikan lirih ditelinga Amberly dan Zedd. Mata yang perlahan menutup itu, seperti tengah melihat satu sama lain.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang