BAB 74

303 28 0
                                    

Playlist_song by :
Remix - DJ Dicuekin Bangers

Happy Reading !!!

• • •

Malamnya didalam kamar Kediaman Krieger, si pemilik kamar tengah disibukan dengan pelayan pribadinya Bona. Yang mana sebuah pesta akan diselenggarakan.

Dan karena Devgas tidak dapat hadir. Amberly serta Robbin diminta hadir untuk menggantikan.

Duduk didepan meja rias, jemari Bona sibuk dan bergerak lihai menghias wajah Nonanya. Dengan rambut tergera bergelombang, serta tatanan make up natural dengan bibir berbalut liptin pink mengkilap. Membuat wajah yang biasanya memiliki raut wajah tajam. Dalam sekejap untuk malam ini berhasil Bona rubah.

Amberly benar-benar dibuat bagai peri dalam negeri dongeng. Terlebih balutan gaun dengan warna hijau daun, semakin menambah kesan fairy dalam dirinya. Bahkan Amberly sendiri dibuat takjub dengan penampilannya yang sangat amat sangat mempesona. Rambutnya yang tergerai sedikit membantu menutupi bagian bahu yang memang polos telanjang.

"Anda benar-benar cantik, Nona. Saya tahu ini yang paling cocok untuk wajah anda. Saya yakin, semua mata tidak akan bisa mengalihkan tatapannya dari Nona malam ini." Bisik Bona sedikit membungkuk, dibelakang Nonanya.

Mata Bona ikut berbinar menatap pantulan wajah cantik Nona mudanya dari cermin rias.

Terlebih, senyum Amberly yang perlahan mengembang ikut membuat Bona terpaku tak berdaya. Bahkan pemikiran seandainya dia laki-laki, dia rela menyerahkan jiwanya pada Nonanya itu. Sayang, dirinya hanya seorang pelayan sekaligus perempuan. Hal yang jelas mustahil.

Setelah hanyut dalam pesona yang langka.

Tak,,
Tak
Takk!

Dengan dibimbing Bona yang menuntun tangan. Keduanya menuruni anakan tangga. Hingga bunyi dentingan heels mengalihkan atensi Robbin dan Devgas yang sudah bersiap menunggu dibawah. Ditemani Kepala Pelayan yang setia bersama Tuan Rumahnya.

Ketiganya dibuat diam terpana hingga terperangah melihat kehadiran Amberly.

Bakan mata ketiganya bersamaan kompak mengerjap beberapa kali, meyakinkan diri sendiri bahwa apa yang dilihat bukanlah mimpi. Hingga keheningan terus mendera sampai Amberly sendiri berdiri beberapa langkah didepan Devgas dan Robbin yang masih setia diam menatap takjub.

"Ekhemm,, Tuan! Tuan Muda! Nona Muda sudah siap." Deham Bona sengaja.

Berhasil menyadarkan keduanya yang malah menjadi salah tingkah.

"Astaga, Ayah tahu putri Ayah cantik. Tapi, malam ini kau lebih dari cantik nak." Ucap Devgas berjalan mendekat dan membawa Amberly dalam dekapannya dengan hati-hati agar tidak merusak riasan anak gadisnya itu.

"Terima kasih Ayah." Balas Amberly tersenyum tenang. Hatinya berdesir bahagia atas pujian dari Ayah.

"Ayah juga selalu tampan. Sangat tampan dengan seragam Ayah." Lanjut Amberly melebarkan senyumnya bersamaan pelukan keduanya terlepas.

Dengan lembut, jemari ramping nan mungil itu bergerak membenarkan kerah seragam Ayahnya.

"Terima kasih cantinya Ayah." Balas Devgas, memberikan kecupan singkat didahi putrinya.

"Ekhem, sebaiknya kita pergi sekarang." Celetuk Robbin menyela keduanya.

"Yang dikatakan Robbin benar. Hati-hati dijalan nak. Jika sesuatu terjadi ingat untuk cepat hubungi Ayah. Kau tahu, tidak ada yang lebih baik selain Ayah dalam melindungi mu." Ucap Devgas memberikan cermahnya.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang