BAB 16

1.7K 108 0
                                    

Playlist_song by :
Ost Who Are You (School 2015) - Reset (Instrument)

_

[Note : Warning!
Dibawah terdapat adegan kekerasan, dilarang keras untuk ditiru.]

_

Happy Reading !!!

• • •

Syurrr,,

Air keluar dari kran wastafle.

Dengan membasuh jemarinya, Amberly menatap cermin dan bernafas lega.

Akhirnya bisa lolos dari Zedd, meski harus ribuan alasan dia gunakan agar Zedd bisa mengijinkannya keluar. Pergi dari ruangan yang notabesnya dulu adalah ruangan Ayahnya.

Grepp!!

Dengan tetap membiarkan kran wastafle mengalir. Kedua jemari basah Amberly, mencengkram kuat pinggiran wastafle.

Menatap dalam pantulan wajahnya dicermin, ditengah keheningan yang ternyata cukup menenangkan.

"Kau adalah hal terburuk yang pernah ada dihidup ini!"

Hahh,,

Deru nafas Amberly, tersentak kaget saat tiba-tiba mendengar suara aneh. Sontak, tubuhnya bergerak gelisah dan menatap sekeliling.

"Apa ada orang?" Serunya cemas. Tapi, lagi hanya suara air mengalir tanpa ada balasan apapun.

"Apa aku berhalusinasi?" Gumamnya, menggeleng pelan. Dan bergerak hendak mematikan kran air nya. Namun,

Brakk!

Sosok Alisa dan kedua temannya masuk tergesa serta dengan cepat kembali menutup pintu kamar mandi, tidak lupa menguncinya.

Amberly yang melihat itu, paham bahaya kembali datang. Terlebih saat melihat jelas kode mata dari Seniornya kepada kedua teman Alisa.

Grepp!!
Grep,

Benar saja, kedua teman Alisa mencekal kedua tangan Amberly.

"Apa yang kalian lakukan, bitch! Lepaskan brengsek!" Maki Amberly berseru jengkel.

Tapi, alih-alih menuruti tanpa peduli bahaya yang akan datang. Alisa tersenyum puas dan melipat kedua tangannya didepan dada, merasa menang.

"Bitch? Siapa, kami? Ohoo,, jika dilihat disini bukan kah kau yang Bitch, cupu kaya. Cih, berciuman dengan pemilik baru sekolah? Huh, seberapa banyak kau dibayar untuk tubuh kurus mu itu? Lagi pula dilihat dari segi mana pun. Tak ada bentuk yang memuaskan." Ucap Alisa menghina.

Sontak membuat Amberly berhenti memberontak dan mendesis, menatap tajam Alisa.

Sebelum senyum miringnya terbit, bak pemburu yang bermain dengan hewan buruannya.

"Kenapa? Kau iri? Sorry, tapi kau.." balas Amberly santai, sengaja terjeda dengan mata menatap seolah menilai tubuh Alisa dari bawah hingga kembali keatas tepat pada netra Alisa.

"Bukan seleranya." Lanjut Amberly tersenyum puas. Dan,

"Sialan!" Umpat Alisa menggeram marah.

PLAKK!

Satu tamparan berhasil Alisa berikan hingga membuat wajah Amberly menoleh kesamping. Bahkan bekas tamparan melekat jelas dipipi mulus Amberly.

Tidak berteriak atau bahkan meringis kesakitan, Amberly kembali menatap Alisa dengan wajah datar dan tatapan dinginnya.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang