BAB 78

343 33 2
                                    

Playlist_song by :
Timbaland - Give It To Me (Soner Karaca Remix)

Happy Reading !!!

• • •

Vroommm_
Ditengah jalanan malam ibu kota. Suasana entah kenapa cukup sepi.

Acara makan malam dengan Keluarga Alpharus berjalan lancar. Hingga perbincangan yang menyenangkan pun membuat semua lupa waktu. Dan sudah diputuskan, acara pertungan akan diadakan sebelum ujian Kelulusan Xillian diadakan. Dan jelas itu, satu bulan lagi. Maka, bisa dikatakan Amberly berhasil.

Dengan Robbin yang mengemudi serta Devgas duduk dikursi penumpang depan. Amberly memilih menyandarkan tubuhnya duduk santai dikursi penumpang belakang.

Sekitar tiga mobil pengawal berjalan mengiringi mereka. Namun,

Amberly yang asik dengan ponselnya. Membalasi pesan teman-temannya dengan layat redup. Dan posisi diangkat hingga wajahnya menengadah santai.

Dahinya berkerut, saat terlihat jelas dari layar ponselnya memantul pemandangan jika dibelakang mobilnya kosong. Tidak ada mobil satu pun. Pada jelas saat keluar dari restaurant tiga mobil langsung bergerak mengiringi mereka. Namun, kini hilang.

Srakk!
Sontak saja Amberly menaiki kursi dan menghadap kebelakang. Benar saja, dengan kedua matanya. Belakang mobilnya kosong.

"Yah, apa pengawal ayah mengemudi dengan lambat?" Celetuk Amberly bertanya.

Seketika membuat Devgas dan Robbin melirik kearah kaca spion samping mobil.

Huftt,,
Membuat Robbin menghela nafas pelan dan memilih tetap melanjutkan kemudinya dengan tenang.

"Hm, tidak perlu terlalu dipikirkan nak. Biarkan saja." Jawab Devgas menenangkan.

Tapi, jelas Amberly memahami nada bicara Ayahnya itu. Datar dan dingin, tidak ada kelembutan sama sekali yang biasa diberikan. Dengan ragu, duduk kembali menghadap kedepan. Benat saja meski memunggungi. Amberly melihat jelas rahang sang Ayah mengetat menahan amarah.

Hingga, mata Amberly membelalak terkejut saat melihat sebuah mobil Van dengan atap terbuka. Seseorang sudah menodongkan senapan kearah mereka.

"A,ayah!" Cicit Amberly.

"Diam dan tenang, Am." Sahut Devgas tenang.

Bahkan Amberly dibuat bingung saat melirik kearah Robbin yang sangat santai. Dan tanpa diduga, Amber sadar arah mobil mereka berlawanan dengan arah jalan pulang. Belokan yang harusnya membawa kembali ke jalan Kediaman Krieger. Malah Robbin berjalan lurus mengikuti mobil Van tersebut. Mengalihkan pandangan kesekeliling.

Kosong!
Tidak ada satupun pengendara melintas dijalanan. Hanya mereka.

Glek!!
Menelan ludah gugup. Sedikit bersyukurnya Amberly malam ini hanya memakai dress formal selutut. Sehingga,

Srakk!
Dengan perlahan. Menyingkap rok dressnya. Holster paha terpampang nyata dipaha sebelah kanannya. Sebilah pisau dan pistol semi otomatis terlihat memenuhi holster pahanya.

Gerakan yang Robbin lihat dari pantulan spion dalam mobil. Tanpa sadar membuat sudut bibirnya berkedut, tersenyum sebentar.

Setelahnya, dengan digiring mobil Van. Dua mobil itu memasuki sebuah bangunan megah. Jauh lebih megah dari Manssion Rogers. Tapi, bagi Amberly masih kalah jika dibandingan dengan Manssion milik Zedd.

"Ayah, Robbin? Sebenarnya ada apa? Setidaknya beritahu aku, agar aku bisa bersiap-siap!" Gerutu Amberly.

Namun, bukannya penjelasan. Malah dia mendapat kekehan dari Robbin. Bersamaan mobil mereka terpakir.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang