BAB 40

946 56 0
                                    

Playlist_song by :
Ost Who Are You (School 2015) - Return

Happy Reading !!!

• • •

Esoknya, alih-alih mengikuti kelas padahal ujian semakin dekat. Amberly yang terlalu lelah, memilih keluar dan membolos duduk menenangkan diri di taman belakang sekolah. Diam-diam tanpa sepengetahuan Devy maupun Celine.

Sedang disisi lain, disaat yang sama.

SRATT!!

Jemari dengan kuku panjang nan tajam, terlihat mencengkram erat rambut panjang seseorang. Menjambaknya serta menarik si pemilik rambut hingga beberapa kali terhuyung membentur dinding, menuju gedung dibelakang sekolah.

BRAKHH!
AKH!

Dorong orang yang menjambak, hingga tubuh si pemilik rambut memekik tersungkur jatuh membentur kursi-kursi bekas yang sudah tak terpakai.

Srett,,

Jemari kasar itu kembali mencengkram dagu si pemilik rambut, hingga memperlihatkan wajah manis namun penuh memar itu.

Cuih!

Tanpa segan, pemilik jari kasar itu meludah tepat diwajah memar itu. Membuat si wajah memar menutup mata, pasrah.

"Kau! Kau pikir, dengan kau mencoba mengadu pada si cupu kaya itu. Kau akan selamat dari ku, hah! Jalang sialan!" Maki murid yang mencengkram kasar dagu si wajah memar. Yeah, dia Alisa.

Srakk!
DUGH!

Kembali bersikap kasar, Alisa dengan wajah emosi. Mendorong kasar dagu murid itu hingga kepala murid tersebut kembali terbentur.

Tes!
Tess!

Darah segar terlihat mengalir deras, menetes hingga meninggalkan jejak diwajah memar itu ke lantai.

"A,, aku tidak mengerti apa yang kau maksud senior." Balas gadis tersebut dengan name tag bertulis Bora Aulia. Dengan wajah tertunduk menatap tetesan darahnya dilantai.

"Ck! Masih tidak mengaku. Jika kau tidak ketahuan oleh ku, beberapa kali kau sempat berusaha mendekati Amberly bukan. Di perpustakaan dan ditempat parkir." Sahut Alisa jengkel.

DUGH!

"AKHH!" Pekik Bora kembali, saat tendangan kuat Alisa berikan pada perutnya.

Grepp!

Kembali menjambak rambut Bora, membuat si pemilik rambut tidak ada pilihan lain. Mendongakan wajah keatas dengan rasa perih dikulit kepalanya.

"Dengar, Bora. Jika sampai kau berani membuka suara didepan Amberly. Bukan hanya dirimu, tapi ibu mu yang bekerja di rumah ku. Akan ku pastikan kalian berdua mati, menyusul mayat adikku." Bisik Alisa lirih namun tajam, memberi peringatan tepat ditelinga Bora.

"Ja,jangan. Jangan sakiti Ibu ku. Aku berjanji. Aku tidak akan lagi melakukan hal gila, Senior. Kumohon maafkan aku. Aku berjanji tidak akan mencoba mendekati Senior Amberly lagi." Sahut Bora panik, air matanya tumpah membasahi pipinya. Ditengah darah masih mengalir.

"Wahhh, ada apa ini? Kenapa telinga ku sakit saat nama ku disebut secara ilegal tanpa seizin ku. Hah?"

Sahutan suara yang sangat dikenali, membuat Alisa dan Bora terkejut. Bergegas melepas cengkraman dirambut Bora. Keduanya menoleh kearah sumber suara.

Dan benar saja, Amberly sudah berdiri dengan dagu terangkat angkuh. Bersandar diambang pintu gudang, dengan kedua tangan terlipat didepan dada.

Melihat itu, Alisa kembali berdiri mendengus kesal. Balas menatap tajam Amberly.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang