BAB 12

2.1K 151 3
                                    

Playlist_song by :
Ariana Grande - Dangerous Woman

Happy Reading !!!

• • •

Masih dimalam dengan posisi sama. Dimana Amberly masih dalam gendongan sosok pria tampannya.

Tapi, siapa yang menyangka. Atau lebih tepatnya, Amberly tidak menyangka dirinya akan terlibat dalam ketegangan lagi. Saat mereka berdua tiba dirumahnya.

Meski sempat membuat para penjaga gerbang terkejut melihatnya diantar pulang dengan posisi seperti itu, tapi Amberly tidak ambil pusing dan memilih acuh.

Namun, kini dirinya serasa seperti ketahuan telah melakukan kejahatan besar. Sebab, kali ini bukan para pelayan.

Melainkan, Ayahnya. Iya, Moris Jonathan yang entah kapan tiba dirumah. Kini tengah berdiri tegap menatap tajam kearahnya dengan posisi memalukan.

Glekk!!

Meneguk ludah bulat-bulat karena gugup.

Srakk!!

Entah karena pria yang mengantarnya juga merasa takut, atau apapun itu. Dirinya diturunkan perlahan dengan lembut, kembali berdiri dengan kaki yang kali ini sungguh terasa lemas ingin jatuh.

Terlebih posisi Moris yang berdiri tegap disebrang sana dengan pakaian casual dan kedua tangan masuk kedalam saku celana. Membuat tubuh kekarnya semakin terlihat jelas.

Namun bukan itu yang membuat Amberly, atau bisa dianggap Elisabeth dalam tubuh Amberly gugup ketakutan. Melainkan tatapan tajam dan dingin seolah ingin membunuh apa yang tengah Moris tatap saat ini.

Dan sialnya, mereka berdualah yang menjadi objek tatapan Moris.

Tapp!
Tap,
Tapp!

Setiap langkah tegas yang keluar dari derap kaki Moris. Semakin membuat Amberly gelisah panik.

Sratt,,

Tangannya tanpa sadar mencengkram erat gelisah ujung jaket yang dikenakan pria disampingnya.

Dan itu dirasakan jelas hingga membuat si pria melirik kearah tangan mungil Amberly yang gemetar mencengkram ujung jaketnya.

Tapi, yang tidak habis pikir bagi Amberly. Jelas, semuanya terlihat jelas dari sudut matanya kalau dia melihat jika pria disampingnya bukan takut. Tapi, senyum tipis terbit dibibir sialan yang sangat ingin Amberly cium. Dan,

Tapp!

Tepat dengan jarak satu langkah didepannya. Moris sudah berdiri hadapan mereka. Membuat Amberly sadar, tinggi keduanya hampir sama dengan pria disampingnya ternyata lebih sedikit tinggi menjulang.

Glekk!

Kembali menelah ludah susah. Amberly benar-benar merasa terjebak. Bisa-bisanya dia berada diantara dua pria dewasa dengan keduanya memiliki aura gelap mengelilingi keduanya.

"Ck! Merasa gagal menggoda Ayah mu untuk tidur diranjang mu, jadi kau berani membawa pria lain kerumah dengan pemandangan murahan seperti itu, hm?" Ucap Moris sinis, tanpa mengalihkan tatapan tajamnya dari pria didepannya.

Yang sialnya, dia sangat mengenal cukup baik pria lebih muda didepannya.

Sedang pria yang sadar jika sindiran itu juga tertuju padanya hanya menaikan sebelah alisnya merasa ambigu dengan kalimat yang diucapkan pria yang memanggil dirinya sendiri Ayah dari perempuan yang dia antar pulang.

Mengabaikan itu, masih dengan senyum tipis antara mengejek atau sekedar sikap ramah. Pria yang mengantar Amberly mengulurkan tangannya.

"Selamat malam, Mr. Jonathan. Saya harap kabar baik yang saya dengar. Dan, senang bisa bertemu dengan anda lagi." Ucap pria tersebut menyapa dengan santai.

She Is? Me!!! ✓ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang