Enur datang ke sekolah dengan pikiran kacau-balau. Jika sebelumnya dia tak bersemangat sekolah, tapi untuk hari ini pengecualian.
Berbeda dengan Dewi, ia berdecak sambil berjalan dengan langkah penuh emosi, berkali-kali kakinya menjejak lantai dengan tekanan sebagai bentuk ungkapan kekesalan terpendamnya.
"Dewi!" Panggil Vanda. Dewi tersentak dan menghentikan langkah sewaktu melihat Vanda memunculkan batang hidungnya. Berbeda dengan Dewi yang tampak kesal, gadis itu sama sekali tidak memikirkan perasaannya pada Abul yang memilih Dewi.
Sampai semalaman Dewi kepikiran sesuatu bahkan tidak berkonsentrasi untuk belajar. Semuanya karena Vanda, dan sekarang, dengan santainya Vanda muncul tanpa merasa bersalah.
"Iya," balasnya ogah.
"Wih, masih pagi, tos (dah) akur aja pacar-pacar Abul!" muncul sahutan dari arah punggung Dewi, Dinar muncul dengan Abul di sampingnya.
"Dewi, udah tugas fisika? Udah pasti, urang tingali ya." (gua lihat ya)
Dinar menepuk pundak Dewi dan mengedipkan matanya genit membuat Vanda yang melihatnya tertawa kecil.
"Ke kelas duluan." Ucap Vanda pada mereka bertiga.
"Mau dianterin ?" Tanya Dinar.
"Iya, boleh." seakan mengerti tatapan tajam Dewi pada Vanda.
Dinar mengangguk kemudian menarik tas Vanda dan membawanya.
Abul melanjutkan langkahnya.
Dewi melambatkan langkahnya agar sejajar dengan laki-laki itu.
"Nggak lagi sibuk, kan?" tanya Dewi penuh simpati.
"Nggak." Ditatapnya Dewi yang terlihat cemas padanya.
"Ya udah kalau nggak sibuk kenapa nggak pernah mau ngomong!" Dewi mendorong Abul menjauh.
Abul menatap Dewi.
"Ke Nano (nama kantin) yuk. Sarapan. Semalem urang belum makan." Abul menggapai pergelangan tangan Dewi dan menggiringnya.
"Urang yang traktir." Tambahnya.
Kemudian Abul dan Dewi akhirnya beriringan berjalan menuju kantin belakang.Cuma nulis dikit karena nyamuk dari zaman Firaun sedang menghuni kamar saya, hhu tengki for your time

KAMU SEDANG MEMBACA
Less Crush, Less Stress
Non-Fictiongadis yang tengah berenang di dalamnya lautan perasaan.