Vanda menatap kearah langit yang dipenuhi warna semburat kejinggaan yang mengantarkan sang mentari tenggelam ditelan gelap. Meremang meninggalkan jelaga. Ia berjalan sambil mencari tempat berteduh sekaligus tempat makan, matanya jatuh pada tenda Sate Ayam Madura.
Vanda segera mencari tempat duduk yang kosong. Vanda mengacungkan jari telunjuknya pada laki-laki paruh baya sambil tersenyum.
Jangan ngilang gitu dong,
Vanda tertunduk membaca pesan teks Enur. Tersadar bahwa ia meninggalkan sahabatnya di kafe itu.
Jo turun dari motor dan menghampiri gadis yang sedang tertunduk menatap layar ponselnya.
Dagu Vanda diangkat sampai sepasang matanya sejajar menatap mata . Vanda segera menunduk menutup matanya.
Mata Jo menyipit ke arah Vanda.
"..marah, ya?" tanyanya pasrah diikuti gelengan kepala oleh Vanda, kemudian hening bercampur asap tipis berbaur di udara malam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.