Egret ?

22 3 0
                                    





       Abul membantu Vanda mempersiapkan perlengkapan Student Day, mereka berdua lulus di perguruan yang sama di Bali, Vanda mengambil jurusan Ilmu Kelautan sedangkan Abul mengambil jurusan Arsitektur.

Sementara Abul membonceng Vanda dengan matic yang mereka sewa satu bulan, sebenarnya mereka sudah terlambat mempersiapkan barang-barang Student Day (Ospek), tentu saja sangat terlambat.

"Van, belok kanan apa kiri ?" tanya Abul. Toko-toko akan tutup sekitar pukul dua belas malam, dua puluh menit lagi.

"..nggak tau, bentar ya--" ucap Vanda Heran melihat jalan-jalan di kota Denpasar hampir tak bisa dibedakan.

"Van perut urang mulas, mampir di pom bensin bentar ya,"

"Kok bisa?"

"Tadi satenya pedas, urang nggak bisa makan pedas,"

"Yaudah, tiga menit ya,"

Abul mengangguk dan segera memarkirkan motor dan meninggalkan Vanda.

Sudah sepulu menit dan Abul belum datang, siallah nasib mereka berdua besok. Toko-Toko sudah tutup sementara barang yang dicari belum ketemu.

"Lama, ya?" tanya Abul.

"Tadi ada yang cakep di depan toilet," celetuk Abul tiba-tiba.

Vanda hanya meringis.

Perhatian Vanda beralih pada penampilan mencolok laki-laki yang muncul di depannya. Mata Vanda berhenti pada laki-laki dengan kemeja kotak-kotak itu.

"Goblok kau! Aku bukan kangenben!" laki-laki gondrong itu mendengus sambil melihat bintang di langit malam ini. Ia lalu mematikan ponselnya.

Vanda tertawa samar lalu menoleh ke belakang, mencari Abul , tak lama ia menemukan Abul sedang merokok di samping mini market pom bensin.

Tatapan Vanda kembali tertuju pada laki-laki yang berdiri tak jauh dari hadapannya.

 Namun tiba-tiba laki-laki itu berjalan ke arahnya menyerahkan plastik ke Vanda, ada botol minuman jeruk di dalamnya.

Vanda masih menatap plastik yang diberikan laki-laki itu dengan bingung tapi tak mau diambilnya juga.

"Kau dari tadi ngelihatin aku minum," ucapnya masih menatap Vanda. "Udahlah, ambil aja." katanya menawarkan, "cepetlah tanganku sakit,"

Vanda akhirnya mengangguk pasrah.

Abul bersiul di belakang Vanda.

"Habis diminum buang ketempat sampah, aku anak mapala, jangan kau kotori alam ini."

Vanda memutar bola matanya, menatap laki-laki itu.

Laki-laki itu melemparkan tatapan cuek pada Vanda.

"Iya." Vanda mengangguk, sementara laki-laki itu segera berlalu.

"Jangan diminum,"ucap Abul pelan seraya berjalan mendekat.

"Ya enggaklah," Vanda menceletuk santai.

Vanda hanya mengiyakan tanpa berniat meminum minuman botol tersebut.





  Hari pertama kuliah Vanda.  

Panitia yang bertanggung jawab dalam acara Student Day sudah datang subuh hari, mereka mengenakan kaus berwarna hijau pastel dengan lambang gapura di dada dan bacaan Student Day dibelakang kausnya. Lelahnya menjadi mahasiswa baru memang begini, waktu Vanda sedang sibuk OSPEk, Jo sedang asyik menikmati gap year- nya dengan travelling bahkan sampai lupa mengabari Vanda, Vanda hanya berharap Jo tak lupa minum. Jo tipe manusia yang jarang minum, dan Vanda khawatir.

hm, 

hm, 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Less Crush, Less StressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang