Pagi ini di sekolah kedatangan murid baru, dari luar negeri, semacam pertukaran pelajar antara SMA Fife dan sekolah dari Melbourne, karena selama setahun kedepan kelas J akan disuguhi pemandangan segar, khususnya kaum Adam.
"Geus punya kabogoh (pacar) belum ?" Abul menyahut dari pojok kursinya saat ada perempuan blonde usai memperkenalkan diri."Hueh!" teriak Dinar dan yang lainnya membalas seruan Abul.
"Minta id LINE dong," sahut Abul lagi.
"Cuma mau bantu kok, nggak aneh-aneh, deh."
"Iya, aku juga dong, minta facebooknya." Dinar ikut berceletuk. Vanda tertawa mendengar gurauan Dinar, dijaman sekarang, mana ada lagi anak SMA yang bermain facebook.
"Emang kamu punya facebook?" tanya Vanda pada Dinar yang duduk di sebelahnya.
"Oh iya ? Lupa, geus urang hapus." sambil menepuk dahinya.
"Nggak jadi, entar ada yang cemburu." Dinar mengalihkan pandangannya pada Vanda yang dibalas tatapan kaget.
"Naon?!" balas Vanda tajam.
"Kalem, nggak usah cemburu gitu, Van."
"Mau belajar atau nggak!"
Sebenarnya gadis itu kesal pada Abul yang selalu menganggap Dewi patung. Seisi kelas terdiam, Yogest siswi baru dari Texas selesai memperkenalkan dirinya dan duduk di sebelahnya Vanda. Dan pelajaran Seni Budaya akhirnya dimulai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Less Crush, Less Stress
Non-Fictiongadis yang tengah berenang di dalamnya lautan perasaan.