Longitudinal

27 3 0
                                    

Sepuluh menit Nando dan teman-temannya berkeliling di lapangan untuk mengawasi mahasiswa baru yang ada di sana.

"Itu yang lagi dihukum di sana mirip SPG rokok," ucap Nando dengan polosnya.

"Gimana maksudnya, Nan?" Tanya Agung.

"Ya cantik,."

Agung meneloyor kepala Nando. "Mesum aja otak kau, Nan. Udah semester tujuh kita ini. Masih aja dipake buat mikir gituan."

"Jangan muna, kau juga masih suka malmingan di Kuta."

"Bosan aku temenan sama kau." laki-laki gondrong itu tak memedulikan kawannya lantas mencari tempat untuk duduk.

Agung merogoh sakunya dan menyadari bahwa rokoknya tak ia bawa hari ini.

"Nan, minta rokok dong?"

"Katanya kau bosan temenan sama aku," 

Nando diam saja melihat Agung mengambil rokoknya.

"Cewek SPG itu ?"

"Alah, kau ini." jawab Agung sambil mengembuskan asap rokok dari dalam bibirnya.





...........................

"Punten kak,"

Kedua laki-laki itu mendongak dan melihat seorang gadis ada di depannya. "Aku bukan orang Jawa, aku nggak ngerti kau ngomong apa," ucapnya bingung.

Vanda tak menghiraukan protes kakak tingkat yang berada di depannya.

"Saya disuruh kakak Pangus saya untuk tes hapalan Visi & Misi, kak di sini." Jawab Vanda kalem.

".. Aku bukan tipe orang yang mempersulit hidupmu, balik aja." Agung tertawa geli mendengar ucapan Nando.

"Tapi saya mau di tes, kak." Nando menatap Vanda datar. Vanda melihat pundak seniornya dan tak berani menatap mata seniornya. 

Vanda lalu mulai melafalkan visi misi yang ia hapalkan semalam suntuk.

Visi Universitas

Terwujudnya perguruan tinggi yang berbudaya.

Misi Universitas 

Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan menghasilkan lulusan yang memiliki moral dan integritas yang tinggi sesuai dengan tuntutan masyarakat lokal, nasional, dan internasional;Mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kepentingan masyarakat dan bangsa.

Vanda mengikuti arah pandang Nando seniornya dan melihat laki-laki itu sedang menatapnya.

"Ya udah, makasih, balik sana." balasnya. 

Vanda segera meninggalkan laki-laki itu.

cowok itu keren sambil ngerokok, 

   Pikir Vanda kemudian tertawa geli, pertama kalinya ia menyebut cowok perokok keren, sangat bertentangan dengan filosopi hidupnya.







Less Crush, Less StressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang