It was nice walking with you

44 7 8
                                    



Jo ternyata membawa smoothies mangga di tangannnya.

"Tadi urang ke kantin, sekalian beliin kamu ini." Jo melirik potongan mangga ditangannya.

" Kata Dewi kamu udah makan soto ayam di Pengky jadi urang enggak beliin nasi."

"Dewi ?" tanya Vanda pelan.

"Iya."

"Oh." Vanda melirik mangga potong di depannya.

Vanda mengalihkan pandangannya dari mangga potong itu ke arah Jo dan ternyata Jo sedang menatapnya.

"Nuhun ya." ucap Vanda dengan rasa bersalah. Tubuh Vanda segera ditarik Jo dan dirangkulnya.

Urang goblok, atau kelewat sayang ? .. maneh bareng batur aing terus, urang enggak bisa marah ke maneh, lirih Jo dalam hati.

Jo mendengus dan melepaskan rangkulannya. "Ya udah Van, makan mangganya, itu kesukaan kamu, kan ?!"

Vanda menyendokkan mangga potong itu ke dalam mulutnya. Mangga potong adalah kesukaan Vanda di Nano (nama kantin).

"Kenapa enggak marah, Jo ?" tanya Vanda disela-sela ia memakan mangga potongnya.

Jo menoleh. "Tumben."

"Tumben ?"

"Tumben peduli sama perasaan urang?"

"Pedulilah Jo, hampura (maaf) ya," Vanda mendengus.

"Pedulilah Jo, hampura (maaf) ya," Vanda mendengus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aman kok aman. Enggak usah khawatir. Abul batur aing (temen gua), kalau sampe itu cowok lain, urang enggak tau."

"Oh berarti besok-besok aku bareng Abul aja?!" Vanda tertawa geli.

"Janganlah!" Jo spontan menatap Vanda sampai Vanda menyipitkan matanya melihat reaksi Jo. Gadis itu mengangkat alis dan Jo tampak cranky.

"Ya enggak apa sih."

"Coba kamu jawabnya, 'urang nggak suka,.' Seenggaknya jujur Jo."

"..kamu sengaja buat urang marah?"

"Sengajalah, biar aku bahagia." Vanda berusaha menahan bibirnya agar tawanya tidak meledak.

Jo tersenyum.

"Ya udah balik kelas geura. Mau dianter?"

"Iya," tangan Jo bergerak ke kepala Vanda, diacak lembut rambut gadis itu.

Mereka bangkit dari kursi dan berjalan meninggalkan koridor. Vanda menatap sepasang mata Jo yang memandang lurus ke depan, jelas terlihat ada sorot kesedihan atau mungkin perpaduan sorot kesepiaan yang tidak akan bisa dimengerti oleh Vanda. 



hm aku iri sekali, teman sekamarku dapat beasiswa, jadi aku harus rajin belajar jadi udah engga bisa lama-lama diwattpad sperti dulu.  jadi aku bakal jarang berinteraksi, wkwk sok rajin akuhtapi sukses buat kalian semua

Less Crush, Less StressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang