Pallaiko

46 2 0
                                    

Seluruh kelas B Program Studi Biologi diwajibkan untuk berkonsentrasi ekstra, mereka dijadwalkan untuk post test hampir setiap pertemuan mata kuliah wajib. Jadwal tersebut adalah untuk mengejar standar pemahaman mahasiswa dan mahasiswi. Alhasil untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Vanda memperhatikan dengan sungguh- sungguh selama dua jam mata kuliah berlangsung.

Dua jam yang menguras waktu
Dua jam yang menghabiskan ruang pikiran
Dua jam yang melelahkan.

"Konsentrasi, lihat ke depan monyet," seru Uli di samping Vanda.

"Sewaktu siklus kelvin, terjadi reaksi apa ?" Tanya pak Joko melihat ke arah Vanda yang tengah berdiskusi dengan Uli.

"Reaksi Gelap, Pak." Jawab Vanda lemah.

"Jangan ngobrol," Pak Joko mengingatkan.

"Baik, Pak." Vanda mengangguk mengerti.

"Baik, kita lanjutkan."

Dalam waktu setengah jam, situasi berubah ramai, waktu kuliah habis, Vanda bergegas keluar kelas, tetapi ada yang belum pulang justru memilih untuk merekam ekspresi lelah mereka sebagai bahan story Instagram.

"Van, fotoin kita bentar dong." Tahannya pada Vanda.

Vanda mengambil ponsel tersebut.

"Satu, dua, tiga, empat, lima," kata Vanda memberi aba-aba dengan cepat. Ketiga anak tersebut mulai memainkan rambutnya dan bergerak membentuk formasi.
Vanda menyerahkan ponsel tersebut, lalu mengambil headset dari saku bajunya, dan memutar lagu medley, konsentrasinya hilang bersama alunan musik, ia sampai tidak memperhatikan  seseorang yang sedang duduk di parkiran, seseorang yang hampir dua bulan tak dilihatnya sama sekali. Seseorang yang hilang tanpa kabar.

Abul melihat Vanda berjalan di antara mahasiswa yang bergegas pulang. Pandangan cowok itu tertuju lurus-lurus pada Vanda. Sewaktu mata Vanda bertemu dengan Abul, gadis itu mengalihkan pandangannya, terkesan menghindar.

Tak lama setelah itu, Vanda berjalan menuju motornya. Dan menghilang, tidak terlihat lagi. Ini adalah kali pertama cowok itu melihat Vanda setelah dua bulan.

"Van, aku laper. Kita mampir di warung Bu Pon bentar," Uli melepaskan headset Vanda.

"Ngelamun aja, sih!" Ucap Uli marah, karena Vanda yang dari tadi tidak mendengarkan curhatannya tentang idolanya yang tak meng-upload story hari ini.

"Walaupun jodohku tukang becak, aku ga akan balik ke dia," ucap Vanda menatap ke langit sore itu.

Uli memandanginya tak mengerti.

Less Crush, Less StressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang