39. Change

1K 52 33
                                    

Sejak dinyamankan olehmu, kepada yang lain aku tidak tertarik.
Struggle
******

DEVAN langsung masuk begitu saja ke dalam kelas Alatha dan seketika langsung menjadi pusat perhatian beberapa warga kelas X1. Sengaja dia tidak menghiraukan ajakkan teman-temannya untuk ikut ke kantin karena ingin menemui Alatha di kelasnya. Dia tidak peduli dengan celotehan teman-temannya yang bilang kalau dia tidak solid karena sudah sejak beberapa hari kemarin dia memang selalu sibuk menghabiskan waktu bersama Alatha. Memang semejak Devan jujur tentang perasaannya pada Alatha empat hari yang lalu, mereka jadi lebih dekat.

Bahkan sangking dekatnya, kedekatan mereka jadi perbincangan nomor satu di OA line SMA Pancasila 01 ini. Ada tersebar gosip kalau mereka sudah pacaran, tapi gosip itu telah berangsur sirna karena Alatha segera mengklarifikasi gosip tersebut dan menjelaskan kalau tidak ada hubungan apa-apa antara dirinya dan Devan.

"Eh guys kayaknya kita ke kantin aja kali ya? Gak enak juga jadi nyamuk." Melihat kedatangan Devan Anna langsung ambil tindakan.

"Iya deh yuk, gue juga mau sekalian ketemu Maxime, dia lagi ngambek gara-gara gue gak angkat telponnya tadi malem jadi dia gak jemput gue ke kelas deh." Sahut Nela.

"Yah elah Nel sama aja dong kalau nanti lo sama Maxime gue sama Nadin juga jadi nyamuk." Cebik Anna.

"Ya udah sih nanti lo sama Nadin duduk jauhan aja biar gak jadi nyamuk." Tukas Nela lalu terkekeh.

Anna yang mendengarnya hanya mencebik, "ya udah deh kalau gitu gue sama Nadin duluan ke kantin aja, yuk Nad!" Anna bangun dari tempat duduknya dan menoleh ke arah Nadin yang duduk di kursi belakang bersama dengan Nela.

Merespon hal itu, Nadin yang sedari tadi hanya memasang ekspresi yang sulit diartikan sejak kedatangan Devan ke kelas tidak lantas tertarik dengan ajakkan Anna. Dia segera merapikan peralatan belajarnya kemudian langsung berdiri menatap Anna dan Nela, "gue mau ke perpustakaan, mau cari materi buat tugas Bu Endang." Kata Nandin yang langsung bergegas dari tempatnya duduknya tanpa menunggu jawaban apa-apa lagi dari teman-temannya.

"Loh, Nad! Lo gak ke kantin?" Seru Anna kemudian, namun Nadin tidak menjawab karena keburu keluar dari kelas. Anna menoleh ke arah Nela lalu berkata, "gue juga gak ke kantin deh Nel, gue nyusul Nadin aja ke perpus, dadahhh!" Malas ke kantin karena kalau ke kantin juga tetap akan menjadi nyamuk, Anna memilih untuk menyusul Nadin ke perpus.

Selang kepergian Nadin dan Anna, Nelapun hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu menatap Alatha, "Tha, kalo gitu gue ke kantin duluan deh, temen-temen lo otaknya pada sengklek semua." Kata Nela lalu terkekeh.

Alatha yang mendengarnya ikut terkekeh lalu berkata, "ya udah Nel, sori gue gak bisa nganter." Kata Alatha sambil tersenyum samar.

"Gak apa-apa, gue ngerti kok," kata Nela sambil tersenyum penuh arti menatap Alatha lalu Devan. Melihat senyuman aneh Nela, Alatha hanya bisa mencebik dan mensinyalir Nela untuk tidak mengatakan hal yang macam-macam.

"Kalau gitu gue duluan ya Tha, Van," Nela pamit ke kantin pada Alatha dan Devan, "enjoy." Kata Nela lagi kemudian bergegas pergi dari sana masih dengan memasang tatapan penuh arti pada Alatha. Alatha hanya bisa menghela napas pasrah melihat kelakuan teman-temannya itu.

Setelah kepergian teman-teman Alatha, kini tinggal Alatha dan Devan saja yang berada di kelas. Semua teman-teman sekelas Alatha juga sudah pada ngeluyur ke kantin. Menyadari hal itu, Devan segera duduk di bangku kosong samping Alatha yang tadi diduduki oleh Anna tanpa menunggu aba-aba lebih dahulu dari gadis di sampingnya itu.

StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang