29. Kejutan kecil (1)

1.2K 57 41
                                    

Kau tahu? Cinta itu timbul karena rasa penasaran.
-Struggle
*****

   PULANG sekolah hari ini Alatha memutuskan untuk terlebih dahulu mampir ke perpustakaan yang ada di pusat kota. Alatha baru sadar kalau tugas merangkum materi pelajaran Geografi harus dikumpulkan tiga hari lagi. Dia sudah lama menunda waktu untuk mengerjakannya karena masih belum mempunyai bahan untuk mulai merangkum. Bu Ginting —guru Geografi— tak mengizinkan murid-muridnya untuk menyalin materi dari internet, karena menurutnya hal itu kurang efektif sebab terkadang sebagian siswa didik tidak sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas makalah yang disalin dari internet.

    Mereka hanya akan meng-copy-paste tugas yang dibuat orang lain di internet saja tapi mereka tidak mau membaca ulang dan mengerti dengan materi yang dimaksud. Maka dari itu Bu Ginting meminta mereka untuk mencari bahan materi langsung dari sumbernya, yaitu buku. Minimal dua buku dan materi yang dibahas tidak boleh sama satu dengan yang lainnya.

  Alatha pergi sendirian hari ini. Teman-temannya sudah punya buku masing-masing. Mereka membelinya di toko buku. Tadinya Alatha juga ingin membeli di toko buku tapi karena takut mahal dan sayang uang, akhirnya dia memilih untuk meminjam saja di perpustakaan yang ada di pusat kota yang sudah pasti lengkap. Teman-temannya bilang Alatha jadul, zaman sekarang masih saja datang ke perpustakaan. Padahal kalau mau keluar uang Alatha bisa saja membelinya di toko buku. Tapi seperti yang tadi dibilang, dia sayang untuk mengeluarkan uangnya. Lebih baik uangnya dipakai untuk menabung.

    "Oh iya, angkot yang jurusan ke pusat kota kan gak ada, paling ada juga bus," Alatha bermonolog ketika sampai di depan halte di persimpangan jalan raya, "gue naik bus aja deh." Gumamnya lagi setelah sempat berpikir mau naik apa ke pusat kota.

   Karena Alatha sudah menolak usul teman-temannya yang waktu itu juga mengajaknya untuk ke toko buku untuk membeli buku bersama, sebagai gantinya mereka tidak mau menemani Alatha untuk ke perpustakaan. Karena selain malas letak perpustakaan itu juga lumayan jauh dan memakan waktu lama. Alatha bilang mereka tidak setia kawan, tapi mereka membalasnya dengan menyalahkan Alatha karena tidak mau mengikuti usul mereka. Memang, kadang teman memang suka seperti itu. Di saat butuh datang, saat dibutuhin hilang.

   Tapi masalah teman-temannya yang tidak mau menemani Alatha ke perpustakaan hari ini bukanlah suatu penghalang bagi Alatha untuk menjalankan niatnya itu. Ya, walaupun mungkin saja buku itu bisa berguna baginya, tetap saja Alatha tidak mau. Karena jujur saja, sebenarnya dia tidak terlalu suka pelajaran Geografi. Dia berniat untuk memilih jurusan IPA setelah kelas XI nanti. Lagipula buku itu juga pasti nantinya tidak dipakai karena guru itu selalu memakai powerpoint tiap kali guru itu mengajar di kelasnya.

    Alatha segera melambaikan tangannya begitu melihat mini bus jurusan ke pusat kota dari kejauhan. Begitu bus sudah ada di depannya, Alatha segera menaiki bus itu dan segera memilih tempat duduk kosong di daerah tengah bus. Alatha sudah minta izin terlebih dahulu pada Ayah dan Ibunya kalau dia akan mampir ke perpustakaan untuk meminjam buku.

   Awalnya Brama tidak mengizinkannya karena takut Alatha berbohong lagi, tapi setelah Alatha menjamin kalau dirinya benar-benar akan pergi ke perpustakaan dengan membawa bukti berupa nota dan buku yang akan dipinjam setelah pulang dari sana nanti. Brama akhirnya mengizinkannya

  Alatha menyandarkan punggungnya ke kursi empuk bus dan mengedarkan pandangannya ke arah jendela bus yang mengarah langsung ke jalan raya yang lumayan dipadati kendaraan bermotor. Bus ini tidak ber-AC jadi Alatha harus membiarkan kaca jendela di sampingnya terbuka supaya tidak kepanasan. Alatha menghembuskan napasnya perlahan mencoba untuk menikmati pemandangan yang bisa dibilang 'tidak punya nilai estetika sama sekali'. Bagaimana tidak? Sudah panas, bus tidak ber-AC, jalanan mulai macet, suara mesin sepeda motor di sebelah yang terdengar memekakkan telinga, dan juga asap kendaraan sangat amat mengganggu perjalanan Alatha.

StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang