37. Talk Less (1)

1K 58 49
                                    

Kenyamanan bukan timbul dari seberapa lama kamu bersama-samanya, tapi seberapa sering dia membuatmu tertawa dan merasa dispesialkan.
Struggle
******

   ALATHA dan Leon sudah berada di salah satu Mal Swalayan di salah satu kota di Jakarta ini. Alatha menemani Leon ke toko buku, bermain di play ground, dan sekarang mereka baru saja selesai nonton film di bioskop. Kini Leon mengajak Alatha untuk makan siang di salah satu food court yang ada di lantai tiga. Kalau teman-teman sekolahnya yang melihat dirinya sedang jalan berdua dengan Leon seperti ini pasti akan langsung iri lalu berdecak kagum. Bagaimana tidak? Seorang Alatha bisa jalan dengan cowok most wanted di sekolah Pancasila 01? Ya walaupun Leon sudah tidak lagi berada di peringkat pertama di dalam list most wanted itu tapi tetap saja, Alatha adalah pribadi yang beruntung bisa hang out bersama Leon seperti ini.

    Tapi, di samping semua hal yang harusnya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Alatha itu, Alatha tidak tahu apa yang dirasakannya saat ini. Yang jelas dia merasa biasa saja dengan Leon. Tidak ada sesuatu yang berbeda dan spesial seperti yang dirasakan Alatha pada saat dirinya sedang bersama dengan Devan. Sikap Leon terlalu 'biasa'. Maksudnya, Leon tidak pernah menuntut apapun dan memaksa Alatha untuk melakukan apa yang dia inginkan seperti halnya Devan, dan anehnya seperti ini Alatha malah merasa kalau acara jalan-jalannya dengan Leon malah terkesan terlalu monoton.

  Leon merupakan pribadi yang lembut dan tidak kasar pada perempuan seperti Devan, Leon juga merupakan pribadi yang supel dan terbuka mengenai hal apapun. Banyak hal yang dibicarakan Leon pada Alatha. Mulai dari Leon yang ternyata tidak suka makanan pedas seperti dirinya, suka menonton film laga, dan sekarang Leon sedang membahas mengenai tipe cewek yang dia suka. Alatha hanya bisa menyimak walaupun tidak sepenuhnya tertarik dengan topik yang dibahas Leon sambil sesekali tersenyum kecil mendengar Leon menyinggung-nyinggung dirinya sebagai salah satu cewek yang masuk ke dalam kategorinya.

   "Kalau lo?" setelah obrolan ini hampir sepenuhnya didominasi oleh fakta baru mengenai Leon, akhirnya Leon mulai berniat mengajukan pertanyaan pada Alatha, "tipe cowok lo itu yang kayak gimana?" tanya Leon sambil menatap mata Alatha terang-terangan.

  Alatha yang sedari tadi hanya diam sambil bertopang dagu dengan tangan kanannya di meja restoran langsung mengerjapkan matanya beberapa kali, "tipe— cowok saya?" Tukas Alatha membeo. Dia kaget sendiri mendengar pernyataan yang dilontarkan Leon padanya barusan.

  Leon mengangguk, "iya." Katanya.

  "Emm.. gimana ya-" Alatha bingung sendiri harus menjawab seperti apa karena Alatha juga harus jaga image juga di depan Leon.

   Seolah mengerti jalan pikiran Alatha, Leonpun kembali berkata, "udah gak apa-apa jawab aja, gua gak akan kasih tau ke siapa-siapa juga." Tukas Leon.

   Alatha tersenyum kecil, walaupun ragu akhirnya dia memutuskan untuk menjawabnya, "emm.. saya suka sama cowok yang gak terlalu banyak ngomong Kak, soalnya saya juga orangnya banyak omong, kalau dalam satu hubungan dua-duanya sama-sama cerewet kan gak enak ya?" Spontan Alatha sambil terkekeh di ujung pernyataannya. Tanpa dia sadari, Leon malah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

  "Gue orangnya banyak omong, berarti gue gak masuk kategori cowok idaman lo ya?" Tanya Leon kemudian membuat manik mata Alatha membulat seketika. Dia tidak tahu kalau omongannya barusan telah menyinggung perasaan Leon. Ah, satu lagi fakta baru mengenai Leon. Ternyata dia terlalu perasa.

  "B-bukan, bukan gitu Kak, maksud saya.." belum selesai Alatha menjelaskan dan menyelesaikan kata-katanya, Leon sudah terlebih dahulu memotong pembicaraannya.

  "Maksud lo tipe cowok lo itu yang seperti Devan?" Tembak Leon membuat kedua manik mata Alatha membulat seketika. Pipinya mendadak panas dan dia jadi salah tingkah dalam sekejap. Leon yang menyadari hal itu hanya bisa tersenyum kecil, ada sedikit rasa kesal di benaknya karena ternyata tebakkannya mengenai perasaan Alatha barusan tidaklah salah. "Jadi, bener kan? Lo suka Devan?" Tembak Leon lagi membuat blushing di kedua pipi Alatha tampak semakin jelas kentara.

StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang