Cinta sejati adalah kenyamanan, kepercayaan dan dukungan. Kalau kamu tidak setuju aku tidak peduli.
-Struggle
*******SETELAH selesai makan dan minum obat yang diberikan dokter pada Devan, Devan berniat untuk mengantarkan Alatha pulang ke rumah. Alatha sempat ragu karena dia sudah pulang telat tanpa kabar dan sekarang akan diantarkan pulang oleh Devan. Dia takut Ayahnya marah lagi. Namun akhirnya karena paksaan Devan yang bersikukuh untuk mengantarnya pulang dengan alasan takut Alatha kenapa-kenapa di jalan kalau dia pulang sendiri dengan kondisi tubuh yang lemas karena magh dan pelipis sakit seperti ini akhirnya Alatha memilih mengalah dan membiarkan Devan untuk mengantarkannya.
"Tas saya mana?" Tanya Alatha saat mereka baru saja hendak keluar dari kamar Devan.
"Udah ada di dalam mobil, tadi gak gue bawa soalnya," jawab Devan, "lo bisa jalan kan?" Tanya Devan membuat Alatha lantas mencebik mendengarnya.
"Bisalah, tadikan kamu udah liat saya jalan." Katanya yang hanya dibalas dengan anggukan oleh Devan.
Kemudian mereka berdua mulai berjalan beriringan melewati ruangan demi ruangan rumah Devan yang ternyata sangat luas ini. Alatha sedikit minder karena baru tau kalau ternyata Devan benar-benar orang yang sangat berada. Alatha melirik Devan yang berjalan di sampingnya beberapa saat. Dia sempat berpikir, dengan masalah mereka berdua yang belum selesai saja Devan masih mau menolongnya. Alatha tidak tahu bagaimana ke depannya tapi yang jelas, dengan kejadian ini semoga semuanya akan berakhir dengan baik.
Merasa diperhatikan sedari tadi, Devan lantas segera menolehkan kepalanya ikut menatap Alatha. Menyadari hal itu, Alatha segera mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain. Devan hanya bisa tersenyum kecil melihatnya.
"Emm— orang tua kamu mana?" Alatha memberanikan diri untuk bertanya pada Devan. Karena dia merasa sedari tadi dia tidak melihat keberadaan mereka dan Devan juga tidak membahasnya. Alatha menoleh ke arah Devan, tampak wajah cowok itu sedikit muram begitu dia tanyakan tentang orang tuanya.
"Bokap kerja." Jawab Devan singkat.
"Mama kamu?" Tanya Alatha lagi.
Mendengar Alatha menyebut-nyebut Mamanya, Devan lantas menghentikan langkahnya. Mau tidak mau Alatha juga ikut menghentikan langkahnya lalu menatap heran ke arah Devan. Devan terlihat bergeming sebentar kemudian kembali berkata, "Tunggu di sini, gua lupa ambil kunci mobil." Kata Devan seraya berlalu.
Sepeninggalan Devan, Alatha lantas bergeming di tempat. Memperhatikan punggung cowok itu dari belakang dan setelah tubuh Devan menghilang saat berbelok di ujung lorong. Dia merasa sikap Devan sedikit aneh. Dia seolah menghindari pertanyaan Alatha tadi. Tapi Alatha tidak mau ambil pusing. Tidak seharusnya juga dia mencampuri urusan orang lain.
Akhirnya walaupun sedikit penasaran dia memilih untuk tidak memikirkan hal lagi. Alatha kemudian mengalihkan pandangannya menatap setiap detail yang ada di ruang tengah rumah Devan. Dia mengamati setiap lukisan dan arsitektur lain di rumah ini. Menurutnya desainnya sangat bagus. Banyak pilar tinggi yang berdiri kokoh yang berguna untuk menopang rumah berlantai dua dengan luas tanah yang Alatha perkirakan hampir satu hektar ini. Pasti membutuhkan biaya mahal hanya untuk pembuatan biaya arsitekturnya saja. Hal itu membuat Alatha speechless.
Setelah beberapa saat mengamati dan mengagumi pemandangan indah rumah Devan. Pandangan Alatha teralih pada salah satu pigura foto besar di tengah ruang keluarga yang tadi sempat terlewatkan dari pandangannya. Pigura foto yang Alatha yakini adalah foto keluarga tersebut menarik perhatian Alatha. Entah mengapa ada hasrat dalam dirinya untuk melihat foto itu lebih dekat. Akhirnya perlahan tapi pasti kakinya mulai tergerak. Mencoba mendekat ke arah bingkai foto tersebut. Setelah sampai di dekatnya Alatha mengamati foto yang ada di dalam bingkai tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle
Teen Fiction[TAMAT] Dia dingin, posesif, sulit ditebak seperti cuaca dan terkesan angkuh. Dunianya begitu abu-abu, sampai akhirnya dia menemukan seseorang yang membuat dunianya menjadi lebih hidup. Alatha. Seorang gadis yang ternyata mampu menaklukan hatinya ya...