35

235 37 22
                                    

"Apa salahnya jika aku datang kemari untuk memastikan kebenaran pasangan anakku yang sebenarnya. Keluargaku berdiri dengan penuh kesetiaan pada janji yang dibuat oleh mendiang kakekmu. Anakku Sicheng, dia sudah mati-matian menerima semua kekonyolan ini. Dan saat kalian memberitahuku kalau adik kalian tertukar, apa masuk akal jika aku diam saja membiarkan anakku di jodohkan dengan orang lain yang bukan di ikatkan dalam perjanjian itu? Oke. Memang Kun hidup dan tumbuh dalam aturan Eliezer tapi itu semua tak cukup jika di bandingkan dengan ikatan darah yang begitu kuat. Johhny, paman juga menyayangi Kun, tapi paman tidak bisa mentolelir kesalahan besar yang menyangkut anak paman. Tolong pahami posisi paman. Jangan mempersulit semuanya dengan keegoisanmu. Apa kau tidak pernah membayangkan satu kemungkinan buruk kalau sampai suatu hari orang-orang tahu kalau perjodohan ini mengikat dua insan yang salah? Apa kau pernah membayangkan sebesar apa malu dan aib yang harus paman terima? Apa kau pernah membayangkan akibatnya terhadap adik-adikmu? Apa kau siap menanggungnya? Apa yang akan kau lakukan seandainya itu terjadi? Apa kau pernah memikirkan kesulitan yang akan di tanggung oleh Kun? Apa kau sanggup melihatnya jadi sasaran media juga semua kerabat dan rekan bisnis ayahmu? Dan itu akan terjadi kalau kau terus memaksakan kehendak. Langkah ini, memang menyakitkan. Tapi ini pun demi keselamatannya..."

Rasanya bagai di tampar berkali-kali.

Untuk kesekian. Johnny kembali mengutuk diri atas kelemahannya yang selalu tak mampu membatalkan ataupun melawan segala siasat penderitaan yang di tujukan dunia pada Kun.

Alih-alih berhasil melawan keangkuhan ayah Sicheng, ia justru di buat terdiam saat tamparan keras tentang gambaran kenyataan di masa mendatang di siramkan pada otaknya yang mendidih.

Seketika membuatnya bungkam. Dan lemas karena kekalahan yang tak di sangka.

Impiannya untuk menjadi pelindung terbaik seolah kandas. Harapan untuk melihat Kun bahagia rasanya akan segera hancur. Kendati mampu memperjuangkan hak adiknya, ia hanya sanggup menggapai satu pilihan.

Dan sayangnya. Hubungan yang telah di bangun susah payah oleh kedua sejoli itu harus ikut ia pisahkan.

Johnny terpakasa meyakini bahwa ini adalah yang terbaik.

Daripada menyaksikan Kun di enyahkan dengan kejam itu sama saja membuatnya mati karena tersiksa rasa bersalah. Johnny bersumpah ia lebih rela melihat Kun berkelana mencari pengganti.

"Kau paham maksudku?"

Tersadar dari lamunannya. Johnny menyeringai tipis. "Kalau tentang pilihan lebih baik mengusir Kun atau memutuskan pertunangannya dengan Sicheng, aku jelas paham. Tapi tidak dengan jalan pikiranmu. Aku sekarang bertanya-tanya bagaimana bisa kau begitu lancar memojokkanku dengan ancaman segila ini?"

"Aku tidak sedang memojokkanmu. Aku sedang menjelaskan kenyataan juga tugas yang ku emban dari ayahmu," gelengan lelah ia berikan setelahnya. "Aku harus memastikan semua peninggalan ayahmu tidak jatuh ke tangan yang salah. Aku bertanggungjawab atasnya. Hentikan pertengkaranmu dengan Taeyong, dia melakukan hal yang benar. Sudah seharusnya aku mengetahui semua ini. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada keluargamu akulah yang akan bertindak pertama kali. Maka dari itu, sebisa mungkin aku akan mencegah segala masalah yang bisa saja menghancurkan nama baik Eliezer. Termasuk tentang adikmu."

Johnny tertawa miris. "Tapi Kun bukanlah orang lain yang akan mendatangkan masalah. Dia juga di besarkan oleh orang tuaku."

"Sejak mengenalnya dari kecil pun, jika dibandingkan kalian bertiga dia memang bukan tipikal anak pembuat masalah. Tapi kasus ini berbeda dan bisa mendatangkan masalah besar. Apa jadinya jika orang lain mengetahui kalau anak dari keluarga sepenting Eliezer tertukar? Seberapa banyak masalah yang akan menimpa setelahnya? Sekalipun Ten belum diketahui publik, cepat atau lambat kehadirannya di keluarga ini akan tercium. Kalau kau bersikeras mempertahankan Kun, maka bukan akulah yang akan mengusirnya tapi lebih dari itu segala norma dan pandangan masyarakat lah yang akan mengenyahkannya dari keluarga ini."

LUCK AND WIN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang