Di sini. Jungkook masi nangis, padahal 4 jam lagi sudah keberangkatan. Ini masi subuh, sengaja ambil penerbangan pagi supaya langsung tidur.
Masi stay di ruang tengahnya Taehyung. Yang punya rumah terlelap lengkap dengan kompres di dahi. Iya, jadi demam. Masa sebegitu pengaruhnya ?
Pikiranya bercabang. Jungkook memang kali ini harus kalahkan ego seperti sebelum sebelumnya.
Egosi kan ? Kemarin Taehyung pamit ke singapur 3 hari Jungkook marah luar biasa. Sekarang Jungkook pergi mendadak, dan bikin mereka LDR Taehyung, seolah olah melepas dengan penuh rasa iklas.Jadi sekelebat memori pertemuan pertama mereka. Jungkook yang pagi pagi denger cekcok antar keponakanya sama mahluk tidak di kenal yang mendadak jadi pujaan hati dalam waktu 36 jam.
Jungkook tersenyum simpul, menenggelamkan kepalanya di telapak tanganya. Bernafas dengan perlahan. Apa Jungkook harus tetap tinggal ? Ayahnya sudah kasi ijin.
Tapi apa ya, kedokteran. Tanggung sekali kalo ngga di lanjutkan. Bagaimanapun Jungkook kan 2 tahun ini berjuangnya mati matian. Ngga mungkin lepas tangan begitu aja.
Akhirnya putuskan masuk ke kamar.
Melihat pemandangan Taehyung yang tidur dengan gelisah. Ada tumpahan siluet lampu dari balkon. Jungkook buru buru tutup selambunya. Taehyung baru bisa tidur 3 jam yang lalu.
" Hei kak "
Yang di bangunkan bergerak tidak nyaman. Mengalungkan tangan ke pinggang ramping yang 2 bulan ini sudah jadi hak paten.
" Kamu ngga usa ikut ya , panasmu tinggi ho " Ya, sedikit tinggi bicara seperti ini.
Tapi Jungkook ngga mau pergi tanpa pamit. Tau, rasanya sakit. Taehyung mengernyit tidak mengerti. Dan tiba tiba menemukan jawaban di mata Jungkook yang sembab.
Lalu beranjak memeluk kekasihnya semakin rapat. Jungkook disini benar benar merasa manusia paling beruntung. Dari sekian kekasih yang egois, Taehyung adalah yang paling mengerti. Pertama, ini hanya tentang rasa.
Senyum sekilas. Di kecup beberapa kali dahi mulus mengkilat putih milik Jungkook.
" Tega banget aku jadi pacar ngga anter kamu ? "
" Ya udah " Jungkook jawab sekenanya.
" Jung ? "
" Semalem aku kenapa ? "
" Loh lupa. Teler, berat tau "
Taehyung ketawa. Dia jelas sadar sepenuhnya dengan segala hal yang dia lakukan meskipun dalam pengaruh Alkohol. Taehyung tipikal pengingat yang baik.
" Ntar kamu bareng mobil mama ya ? Aku setir sama Jimin "
Jungkook sontak lepaskan pelukan. Merengut pertanda tidak setuju.
" Kenapa coba ? Pacarnya mau pergi kok ya ngga mau se mobil "
" Aku pulang ngga selamat gimana ? Kepalaku masi hangover. Kamu ga bikin jus apel "
Eh. Lupa.
" Ehehe peace kak. Ya uda, sarapan dulu. Aku balik ke rumah buat siap siap. "
Taehyung mengangguk, melepaskan genggaman tanganya. Tumben sekali manjanya hilang. Jungkook makin ga tega kan.
;
Sepanjang perjalanan. Mama Jeon mengamati anak semata wayangnya ini. Aneh ya, sekarang sudah besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga. Jjk x Kth
FanfictionJjk x Kth. Tau, aku sedang emosi di situ. Yang kalian baca itu emosiku. Nikmati saja setiap rasanya. Entah, bakal ada konten mature. Taehra.