Pulang.
Kata kata yang terus bertebaran dalam kepala Jungkook. Apa ini artinya papanya sudah bisa menerima semuanya ? Apa ini artinya mereka sudah menang ? Jungkook bimbang sepenuhnya.
Taehyung jelas ada di sisinya, menjadi sandaran pertama yang akan selalu ada. Tapi kali ini Taehyung tidak ingin ikut campur mengambil keputusan ini. Bagi Taehyung, keluarga adalah yang utama. Jadi Taehyung akan membiarkan Jungkook berpikir dengan jernih.
Sejak papa Jeon berkunjung kemarin, Jungkook jadi lebih diam. Masih dengan gejala hamil muda dan manja yang luar biasa.
Melamun jadi rutinitas, dan kadang pula makanan ngga di sentuh.
Taehyung jelas ngga suka. Tapi balik lagi, disini Taehyung harus memainkan peran suami yang baik bagi Jungkook.
Menjelang malam, Taehyung mendapat pesan dari Papa Jeon jika dia harus segera kembali ke Korea untuk urusan bisnis. Sukses membuat Taehyung terkekeh tidak percaya.
Bagaimana bisa ? Jungkook disini berpikir setengah mati dan papanya malah bergi lebih dulu.
Dengan berat hati, Taehyung harus tetap menyampaikan pesanya pada Jungkook. Berhari hari Jungkook mengurangi intensitas bicaranya pada Taehyung. Terkesan menyampakan.
Jadi, mungkin sunset adalah waktu yang tepat.
Jungkook sedang makan cemilan malamnya di ruang tengah. Dan Taehyung baru saja pulang kerja. Rutinitas Jungkook yang akan menyambut Taehyung sepulang kerja hilang.
Taehyung sama sekali ngga marah, dia sepenuhnya mengerti. Emosi Jungkook yang masi di ambang keraguan.
Taehyung akui, dirinya rindu Jungkook yang sangat bacot dan banyak mau. Aneh sekali melihat Jungkook duduk diam dengan pandangan kosong. Memakan makananya tanpa nafsu.
Bodoh Taehyung.
" Selamat malam eomma "
Taehyung mengambil sisi kosong di sebelah Jungkook. Yang di sapa, menoleh sebentar. Menghela navas sebentar, mengusap perutnya yang mulai menimbulkan bentuk.
Bukanya membalas sapaan sang suami. Jungkook malah kembali menatap Taehyung dengan mata berkaca kaca. Kemudia tanganya sibuk melepaskan dasi dan kancing kemeja Taehyung.
Di tangkup pelan, wajah lelah Taehyung.
Empunya tidak mengerti, tapi rasa rasanya hati cukup mengerti bahwa mahluk kesayanganya sedang tidak baik baik saja.
Jungkook sedang dalam fase terendahnya. Sedang berdamai dengan masalalu, mengobati luka terdalamnya yang di torehkam oleh orang yang sangat dia hormati sepanjang hidupnya.
Taehyung tau.
" Taehyung ngga marah ? "
Jungkook berbisik, nyaris tidak terdengar. Dan dibalas pelukan rapat dari seorang Taehyung.
Sehalus ini, bahkan ketika sudah sejauh ini hubungan mereka.
" Why ? " Taehyung senang. Jungkook akhirnya bicara. Tapi tetap saja rasanya berbeda.
" Aku belom jadi istri yang baik buat kamu, bunda pasti ngga suka liat anaknya ngga keurus padahal uda nikah begini "
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga. Jjk x Kth
FanfictionJjk x Kth. Tau, aku sedang emosi di situ. Yang kalian baca itu emosiku. Nikmati saja setiap rasanya. Entah, bakal ada konten mature. Taehra.