Andin segera keluar dari mobil Rafa dengan menghentakan kedua kakinya kesal, lalu ia meninggalkan Rafa dimobil sendirian. Andin melenggang masuk ke dalam rumah, ketika ia hendak meraih pintu masuk rumahnya. Teman-temannya menyambut Andin gembira.
Andin tersenyum dan tertawa melihat kelakuan teman-temannya, tetapi itu semua tidak luput dari pandangan Rafa. Rafa melihat Sherly dan Lisa seperti meminta maaf dan Rafa melihat Kayla bernafas lega. Rafa hanya menggelengkan kepalanya. Setelah itu Rafa pergi menuju kembali ke kampus.
****
Setelah sampai kampus ternyata waktu sudah menunjukan waktunya shalat. Rafa segera menuju mushala kampus. Mushala kampus berada dilantai dua yang tempatnya di gedung baru karena kampus memfasilitasi mushala dan karena mayoritas mahasiswa beragama islam.
Disana banyak yang sedang menunaikan kewajiban tersebut. Ia segera berwudhu setelah itu ia melakukan shalat. Tidak beberapa lama, Rafa selesai dengan kewajibannya tersebut. Ia mengecek ponsel ternyata ada pesan masuk dari Raka.
Raka
Raf kantin teknik, di tempat yang tadi.Raka
Gue masih sama anak-anak.Ia pun bergegas ke kantin menemui teman-temannya, sekalian makan siang. Diperjalanan menuju kantin seperti biasa para wanita yang berpapasan dengannya menatap Rafa dengan terpesona. Rafa tidak mempermasalahkan itu, selama mereka tidak mengganggu, Rafa tidak akan marah.
"Lama banget. Lo sama Andin ngapain?" tanya Firman begitu Rafa sampai, dan ikut bergabung bersamanya, dan teman-temannya.
"Tahu, nanti kita masuk jam satu juga," timpal Raka.
"Gue habis nganter Andin pulang."
"Hah!" ucap mereka terkejut kecuali Diki.
"Pacarnya kemana emang?" tanya Brian bingung. Bagaimanapun juga mereka semua tahu jika Andin memiliki pacar.
"Mati."
"SADESSSS."
"Pacar gue ada dirumah Andin ya?" tanya Diki tiba-tiba.
"Hmm," balas Rafa.
"Kok lo tahu Dik?" tanya Raka penasaran.
"Tadi pacar gue nge-chat, katanya lagi main di rumah Andin, mereka lagi pada kumpul di sana," jelas Diki, dan Rafa membenarkan.
"Roman-romannya pasti lo belum makan nih pasti," kata Firman kepada Rafa dengan senyumnya.
"Iya, lapar nih gue, pesanin gue bakso." Rafa membenarkan ucapan Firman.
"Yaudah lo tunggu sini, biar gue aja yang pesan." sambar Brian. Setelah itu Brian melenggang pergi.
"Gue kan nyuruh lo, kenapa Brian yang pergi?" ucap Rafa kepada Firman.
"Ustt udah biarin." Firman menyuruh Rafa diam yang membuat Rafa, Diki, dan Raka tersenyum.
"Betul, tuh. Brian juga nggak ceramih hari ini tentang kesehatan. Gue pikir dia akan ceramahin lo," kata Raka. Semua yang berada di sana mengangguk setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
عاطفيةPerjodohan yang sudah ada sejak lahir, sepasang sahabat menjodohkan anak mereka jika mereka sudah bertumbuh dewasa. "Senyum dikit kek kaku amat kek triplek," Andini Putri Hermawan. "Diam, atau lo mau gue cium," Rafa Fauzan Kamil. WARNING! 🚨 SUKA ME...