CHAPTER 23

21.9K 1.1K 10
                                    

Cuman mau bilang bahwa part ini panjang dan sebagai bonus karena kalian sdh memberikan banyak vote dan komen di chapter sebelumnya 💋


Happy Reading—

"Jadi seperti itu," ucap Lisa sambil mengusap dagunya dengan jempol miliknya seakan ia sedang berpikir.

"BELUM!!!"

Andin ingin tertawa atas ucapan Lisa. Sementara Kayla, Sarah dan Sherly meneriaki Lisa seolah-olah ia tahu apa yang sedang Andin alami."

"Calm, hahaha."

"Lo mau kita tampar bolak balik hah?!" kata Sarah murka.

"HAHAHA." Lisa bukannya takut, tetapi ia malah tertawa kembali yang membuat ketiga temannya bertambah kesal. Sementara Andin tertawa tertahan.

Pletak!

"SAKIT WOY!!"

Plak!

"Aw.. Aw.. SAKIT KAMPRET!!"

Andin meringis ketika Lisa mendapat satu jitakan dari Sarah dan juga tamparan di lengan kanan dan kiri dari Kayla dan Sherly.

"Apa-apa an lo bertiga, sakit woy!!!"

"Kita lagi serius loh, kok lo malah bercanda! SANA BALIK!!"

Lagi-lagi Andin meringis ketika Lisa dimarahi oleh Kayla. Kalian pasti pernah mendengar orang pendiam marahnya nyeremin. Ya, itulah Kayla dan jangan lupakan Rafa dan Raka mereka termasuk di dalamnya.

"Sorry, gue kan kasihan ngelihat Andin udah kayak maling dihakimi dengan tatapan kalian bertiga itu, gue kan hanya mencairkan suasana saja biar nggak terlalu kaku. Kasihan anak orang woy!"

Aku padamu Lisa Blackpink kw. Andin senang ternyata Lisa mengerti dirinya.

"Dan juga apa lo bertiga lupa, nih anak kasih nafas dulu, baru juga dia datang udah kita seret aja ke sini hahaha." Lisa tertawa.

Flashback

"Everything's gonna be okay, trust me." Rafa menenangkan Andin yang sedang gelisah di dalam mobil.

Andin yang mendengar ucapan Rafa hanya mengangguk dan tersenyum, tetapi tidak di dalam hatinya ia rasanya ingin menangis.

"Ok, Andin tenang. Tarik nafas, buang. Tarik nafas, buang."

Andin berusaha menenangkan dirinya untuk tidak bersikap panik, ia mengatur pernafasan agar lebih rileks. Rafa yang melihatnya tersenyum dengan sikap Andin.

"Lo serius nggak mau gue bantu?"

"Iya, biar gue aja yang jelas in ke teman-teman gue."

"Terus lo mau jelas in ke teman-teman kita kapan?"

"I-itu..."

"Lo jangan lupa. Raka, Firman, Brian dan Diki juga teman kita, bahkan mereka berteman sama kita sudah hampir enam tahun sampai sekarang hingga kita semester enam. Apa lo lupa?"

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang