CHAPTER 42

19.5K 1.1K 63
                                    

Andin dan kedua sahabatnya yaitu Sarah dan Lisa sedang berada di rooftop. Mereka sedang menunggu teman-temannya yang lain sedang salat di masjid dan di rumah Andin.

Berhubungan Andin dan kedua temannya sedang datang bulan. Jadi mereka hanya menunggu teman yang lain kembali dari masjid dan setelah itu mereka pulang.

"Kapan-kapan traktir kita semua lagi ya, kalau bisa di restaurant Diki hahaha."

Andin berdecak kesal atas ucapan Lisa. Sementara Sarah tertawa dan menyetujui ucapan Lisa.

"Nanti pulang sama siapa lo berdua?"

Lisa yang awalnya tertawa tiba-tiba ia kesal dan menghentakkan kedua kakinya.

"Gue sendiri," katanya.

Dahi Andin mengernyit.

"Kayla sama Diki, Sherly sama Rizky, Sarah sama Firman, Se—"

"Gue nggak pulang sama dia woy!" Sarah memotong ucapan Lisa dengan kesal yang membuat Lisa pura-pura tidak mendengarnya.

"Apa?" Andin kaget dan ia tiba-tiba menatap Sarah yang menyela ucapan Lisa.

"Sementara gue?" Andin kembali mengalihkan perhatiannya kepada Lisa, yang dimana ia menunjuk dirinya sendiri seolah ia sedih akan nasibnya.

"Gue akan pulang sama lo! Gue nggak akan pulang sama dia."

Andin bingung akan posisinya saat ini. Sebenarnya ada apa dengan kedua sahabatnya itu.

"Jika disaat seperti ini jadi pengen cepat-cepat punya pacar." Andin terdiam atas ucapan lesu sahabatnya itu.

Andin terdiam. Sahabat satunya ini sangat cuek tentang berkeinginan untuk berpacaran. Justru Sarah dulu sering mengeluh karena kejombloannya. Lalu, kenapa sekarang sekarang Lisa yang bersikap seperti itu

"Jadi gimana? Apa lo bisa mempertimbangkan usulan gue tentang cowok yang bernama Alvin, yang mau gue dekatkan sama lo?"

"Ndin, please deh berhenti comblangin gue sama cowok," kata Lisa malas sambil memutar bola matanya.

Andin tersenyum geli atas respon sahabatnya itu.

"Katanya lo lagi butuh pacar dan gu—"

"Terima kasih, tapi gue bisa cari sendiri." Andin tertawa atas ucapan sarkas Lisa.

"Kalau begitu bareng sama Raka, atau nggak Brian aja pas me—"

"Mulai." Lisa menatap Andin nyalang yang membuat Andin dan Sarah tertawa.

"Seru banget kayaknya."

Seketika Andin dan kedua temannya kaget. Andin dan Sarah dengan cepat membalikkan badannya yang dimana disana ada kedua sahabatnya Kayla dan Sherly. Andin dan kedua sahabatnya tersenyum.

"Dah selesai?" tanya Andin kepada Kayla dan Sherly.

"Hmm, makasih ya," jawab Kayla sambil berjalan diikuti Sherly di sampingnya. Mereka berjalan kepada Andin dan kedua temannya untuk bergabung disana.

Andin mengacungkan jempolnya tinggi-tinggi atas ucapan Kayla, yang dimana ia berterima kasih kepada Andin karena sudah mengijinkan Kayla dan Sherly salat di rumahnya.

"Loh, anak laki-laki belum pada selesai?" tanya Sherly bingung.

"Tahu, lama banget. Gue pulang duluan ya?"

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang