02:46 PM
"Apa dia masih lama?" gumam Rafa sambil menatap jam dinding rumahnya.
Andin memang ngirimi Rafa pesan ketika di kampus bahwa setelah pulang kampus ia akan pergi bersama pacarnya, tetapi di dalam lubuk hatinya ada perasaan tidak suka di dalam dirinya.
"Astaga! Ada apa dengan gue?! Mau dia pulang sore atau pulang malam apa hubungan dan urusannya sama gue?!"
"Sebentar..."
Seketika Rafa mengingat ucapan keluarga Andin.
"Tugas ayah sudah selesai, sekarang Rafa yang tanggung jawab dan yang akan melindungi kamu, kamu harus nurut sama suami kamu mulai dari sekarang."
"Menantu Bunda yang ganteng, tolong jaga Andin ya sayang."
"Lo hati-hati disana, jagain adek gue," kata Aldi, "walaupun gue percaya kalau lo bisa jaga adek gue, tapi gue nggak akan segan-segan tampol muka lo yang ganteng ini, kalau lo sampai sakitin, atau bikin nangis adek gue. Lo akan berurusan sama gue."
"Karena lo suaminya sekarang! Masih aja tanya apa hubungan dan urusannya lo sama dia apa. Ya, karena lo suaminya! Lo tanggung jawab kalau ntuh anak kenapa-kenapa." Rafa merutuki dan kesal terhadap dirinya.
"AKHH!!! Gue bisa gila!!" Rafa mengerang frustasi.
"Emang ya lo ntuh dari kecil selalu nyusahin gue."
Rafa menatap foto Andin yang berada di ponselnya dalam diam. Disana terbingkai foto semasa mereka remaja. Dimana foto tersebut Andin tersenyum bahagia dan Rafa dengan wajah datarnya. Disana mereka mengenakan seragam sekolah.
Flashback
"Senyum dong Raf, ih... itu muka lempeng banget."
Rafa menatap Andin tajam yang membuat Andin menciut seketika.
"O-oke." Andin mengatubkan bibirnya.
"Sini deketan," perintah Andin.
"Ckk! Lo mau ngapain sih!!" kesal Rafa.
"Mau foto sama lo," jawab Andin dengan polosnya.
"A-apa? Sana jauh-jauh gue nggak suka di foto," ucap Rafa sambil mendorong-dorong bahu Andin yang di mana Andin duduk dengan sangat dekat.
Andin cemberut atas penolakan Rafa. Sebenarnya ia juga sudah menduganya bahwa Rafa akan menolak untuk di foto.
"Ayo lah Raf, kita ntuh sebenarnya nggak punya foto sewaktu kita remaja hanya punya sewaktu kecil. Itu saja harus dipaksa dulu sama keluarga kita. Tidak, lebih tepatnya keluarga lo karena lo selalu nggak mau untuk diajak foto." Rafa terdiam atas ucapan Andin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
Roman d'amourPerjodohan yang sudah ada sejak lahir, sepasang sahabat menjodohkan anak mereka jika mereka sudah bertumbuh dewasa. "Senyum dikit kek kaku amat kek triplek," Andini Putri Hermawan. "Diam, atau lo mau gue cium," Rafa Fauzan Kamil. WARNING! 🚨 SUKA ME...