CHAPTER 5

30.1K 1.6K 60
                                    

Hari ini pukul jam sepuluh, Rafa bersiap-siap untuk ke bandara. Rafa akan menjemput Rama beserta kakak ipar, berhubung Rafa libur kuliah. Jika tidak, ia akan menyuruh saja kakaknya untuk naik taksi.

Membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke bandara, belum lagi diperjalanan macet.

Bandar Udara Internasional Soetta

Akhirnya Rafa sampai bandara. Rafa segera memparkirkan mobilnya dan bergegas keluar. Rafa langsung mencari kakaknya di terminal 2.

"Kemana aja lo." Rafa dibuat kaget dengan suara seseorang tepat di belakangnya. Ketika Rafa berbalik badan ternyata kakaknya.

"Ck! Masih mending gue jemput lo."

"Hai, adik ipar," sapa Sindy ramah. Istri Rama tersebut.

"Hmm," balas Rafa.

"Yaudah, gc. Pusing gue banyak orang disini, dan juga bawain koper gue," pinta Rama. Rama sudah melenggang pergi bersama istri meninggalkan Rafa.

Rafa hanya membawa koper Rama, karena koper sang istri sudah diambil alih oleh suaminya yaitu Rama. Rafa membawa koper menuju mobilnya. Ketika ia sampai, Rafa melihat Rama dan Sindy sudah duduk manis didalam mobilnya.

"Pindah kedepan nggak lo, lo kata gue sopir lo, Ck!"

"Udah deh cepetan jalan, gue nggak mau jauh-jauh sama istri gue." Rafa hanya memutar bola mata malas.

----

"Kalian ini lama sekali, Mama kan khawatir," sambar Aluna ketika anak-anaknya sudah sampai ke rumah.

Rama, dan Sindy dengan cepat menyalami tangan Aluna. Aluna tersenyum.

"Salahin Rafa, kita akhirnya menunggu lama," sahut Rama.

"Macet mah," jelas Rafa.

"Gimana kabar kalian? Cucu mamah gimana?" tanya Aluna kepada sang menantu.

"Alhamdulillah baik Ma, dan dia juga baik," jawab Sindy tersenyum. Ia mengelus perutnya yang mulai membuncit.

"Yasudah cepat masuk ke dalam. Ram, bawa istri kamu ke dalam, dan kamu Rafa, cepat bawa koper kakak-kakak kamu ke dalam juga."

"Ayo sayang," ajak Rama ke Sindy, mereka Meninggalkan Aluna, dan Rafa di luar.

"Kamu nggak mengajak Andin?" tanya Aluna kepada Rafa yang sedang membuka bagasi.

"Nggak," balas Rafa cepat.

"Kenapa? Mama kira kamu mengajak Andin," seru Aluna kecewa.

"Dia itu berisik, Mama tahu sendiri Andin seperti apa. Rafa nggak suka," jelas Rafa.

"Harusnya kemarin Mama minta Andin buat anter kamu jemput Rama, pasti Andin nggak balakan nolak."

"Udah deh Mama masuk ke dalam sana, temenin Kakak sama mantu."

"Loh Tante kok di luar? Ngapain Tan?" tanya Andin teriak diteras rumahnya. Tidak lama, ia berlari, dan menghampiri Aluna.

"Andin sayang, sini-sini," pekik Aluna senang. Sementara Rafa berdecak.

"Aku masuk, nanti Mana nyusul ya," pinta Rafa memperingatkan sang ibu, Rafa melenggang pergi sambil menyeret koper di kedua lengannya.

"Loh sepertinya ada tamu ya, Tan? Lalu itu koper siapa yang dibawa Rafa?"

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang