"Za, apa benar pacar lo sudah menikah sama Rafa?"
"Za, Andin itu bukannya pacar lo ya? Lalu kenapa Andin menikahnya bisa sama Rafa? Dan juga... Bukannya lo berdua masih pacaran ya?"
Dan masih banyak lagi pertanyaan yang dilontarkan oleh teman-teman sekelasnya. Reza saja yang baru datang ke kelas, bahkan ia belum duduk di kursinya sudah di sambut oleh teman-temannya yang bertanya perihal Andin. Ia berdecak kesal atas kelakuan teman-temannya itu.
Reza memang belum memberitahukan kepada teman-temannya bahwa ia dan Andin sudah putus. Jika ada yang bertanya perihal Andin yang tidak pernah main ke kelasnya, ataupun jarang sekali berdua bersamanya, ia pasti akan menjawab Andin-nya itu sibuk, atau nggak baru saja ia bertemu dengan Andin tadi dan teman-temannya percaya saja.
Mungkin pagi ini teman-temannya kaget atas berita hari ini yang dimana mereka pikir bahwa ia dan Andin masih bersama. Lalu, kenapa Andin dan Rafa tiba-tiba dikabarkan menikah. Oleh karena itu, Reza memaklumi bahwa teman-temannya mengerumuninya begitu ia sampai kelas.
"Ckk! Minggir." Reza berusaha melewati teman-temannya itu yang menghalangi jalannya.
Pagi hari ini saja ia sudah dibuat kesal ketika melihat kejadian tadi di kantin. Ia melihat Rafa menggendong Andin menuju kelas. Darah didalam dirinya mendidih, tetapi ia berusaha menahan dirinya untuk tidak menghampiri Andin. Bahkan ia hingga sekarang masih menghindari Andin setelah mereka putus.
Flashback
Reza melihat beberapa orang sedang berlarian menuju kantin teknik. Ia juga bingung sebenarnya apa yang terjadi.
"Eh, cepat. Itu ada yang berantem di kantin," seru seseorang memanggil temannya yang lain untuk ikut melihat siapa yang berantem.
"Heh! Berantem? Siapa?" gumam Reza kepada dirinya sendiri ketika ia tidak sengaja mendengar suara ajakan seseorang kepada temannya. Ia mengedikkan bahu dan bersikap untuk tidak perduli. Ia melanjutkan berjalannya yang sempat terhenti. Ia berjalan kelasnya dengan tidak semangat.
Bagaimana tidak, Setelah putus dari Andin, ia merasa separuh jiwanya hilang. Ia yang dulu setiap berpacaran dengan Andin pasti akan ke kelas Andin terlebih dahulu untuk sekedar melihat sang pujaan hati, tetapi setelah putus ia langsung ke kelasnya. Ia merasa seperti ada yang kurang.
"Kasihan banget ya, Andin. Gue tahu dia pasti nggak salah apa-apa. Si Gladys-nya aja yang nyari masalah."
Deg!
Jantungnya bergemuruh ketika ia mendengar ada yang menyebutkan nama Andin. Ia dengan cepat melihat siapa orang itu. Ternyata disana ada seorang wanita yang sedang bergosip bersama temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
RomancePerjodohan yang sudah ada sejak lahir, sepasang sahabat menjodohkan anak mereka jika mereka sudah bertumbuh dewasa. "Senyum dikit kek kaku amat kek triplek," Andini Putri Hermawan. "Diam, atau lo mau gue cium," Rafa Fauzan Kamil. WARNING! 🚨 SUKA ME...