CHAPTER 11

25.1K 1.5K 54
                                    

Hari-hari telah berlalu, tidak terasa akhirnya hari ini Andin dan Rafa akan menjadi sepasang suami istri. Rafa sudah siap akan mengucapkan ijab qobul dari Ayah Andin, Rianto. Ayah mertuanya. Ia merasa gugup dan grogi. Tentu saja.

Andin yang sedang berada terpisah dari Rafa masih tidak percaya dengan semua hal ini. Teman-teman nya tidak ada yang tahu bahkan pacarnya Reza. Bahwa Andin akan menikah hari ini. Iyaa Andin masih belum memutuskan pacarnya tersebut.

Rafa ada dibawah rumahnya bersama ayah, penghulu, keluarga Rafa, para saksi nikah dan beserta para tamu yang hadir. Akad ijab dilakukan oleh wali nikah dari calon istri yaitu Rianto. Ayah Andin.

Andin tidak berada dalam satu ruangan bersama Rafa, tetapi ia berada terpisah dengan pengantin pria, yaitu Rafa. Ia menunggu di dalam kamar sampai ijab qobul nya selesai.

Astaga, Andin benar-benar gugup. Tinggal menunggu hitungan menit, ia resmi menjadi istri seorang Rafa Fauzan Kamil.

"Adek gue bentar lagi akan jadi istri orang, lo harus nurut apa kata suami lo katakan nanti," ucap Aldi kakak Andin. Ia langsung saja masuk ke kamar Andin.

"Abangggg," isak Andin. Ia segera memeluk kakak laki-laki nya tersebut.

"Usttt nggak boleh nangis, nanti make-up lo luntur. Jelek dah lo jadinya hahah." Andin memukul tangan kekar berotot kakaknya itu, Aldi hanya tertawa geli.

"Udah, gue mau ke bawah mau lihat laki lo ijab qobul. Lempeng kagak mukanya hahah." Aldi melenggang pergi dengan tawanya. Ia meninggalkan Andin yang kesal.

"Sayang maafin Bunda, kalau bunda sering marah-marah sama kamu," isak Lilis. Ia tidak kuat sebentar lagi anaknya akan pergi dan ikut dengan suaminya yaitu Rafa.

"Bunda hiks ... Jangan m-minta maaf hiks ... H-harusnya Andin yang minta maaf hiks ... Karena Andin suka bandel dan nakal," ucap Andin tersedat sambil memeluk ibunya.

Andin tidak bisa menahan air matanya. Ia memang kesal dengan ibunya yang suka marah-marah terhadapnya itu. Karena Andin tahu itu semua bentuk perhatian ibunya kepada dirinya. Kenapa adegan ini terasa melow menurutnya.

"Selamat yaa sayang," ucap Tante Rika adik ibu Andin. "Btw suami kamu tampan yaa hihi," tawanya. "Kalau tante masih muda udah tante kekepin kalau dia buat tante."

"Astaga, Rika mantu gue itu, enak aja."

"Sudah sayang, kamu jangan menangis nanti make-up kamu luntur, benar kata kakak kamu, nanti kamu jelek. Masa pengantin perempuan jelek sementara pengantin laki-laki nya ganteng."

"Bundaaaa," kesal Andin. Ia mengatur nafasnya sambil menghapus air matanya.

"Akhhh Bunda jadi bakalan kangen sama kamu nanti. Kangen suka marah-marah setiap bangun pagi ketika kamu ke kampus."

"Astaga Bundaa!!" ucap Andin terseguk. Lilis hanya tertawa.

"Rumah akan terasa sepi nanti. Abang kamu pasti nanti balik ke Bandung, sementara kamu pasti ikut sama Rafa."

"Sudah, ini bunda rapihkan make-up kamu karena sebentar lagi kamu akan menemui suami kamu." Andin hanya menurut.

"Usttt Andin, kakak dengar. Suami kamu Ndin lagi baca ijab qobul dan kamu dengar suara ayah kamu itu." Rika sangat senang atas apa yang ia dengar. Rika segera memberitahukan kepada Andin dan Lilis.

"Saudara Rafa Fauzan Kamil bin Noval Adiyatma Kamil saya nikahkan dan saya kawinkan engkau kepada anak kandung saya Andini Putri Hermawan bin Rianto Kusuma Hermawan dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan cincin berlian seberat 0,92 karat dengan seberat 1,68 gram dibayar tunai."

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang