"Ustt... Ustt..." Sherly bersiul. Ia memberitahukan kepada teman-temannya lewat siulannya. Seketika Sarah dan Lisa menatap Sherly dengan dahi mengernyit.
Andin dan ketiga temannya sedang berkumpul di ruang tamu, mereka sedang duduk di sofa. Sementara Kayla berada di dapur karena ia sedang membuat kue. Tapi, yang membuat ketiga teman Andin bingung yaitu Andin terus saja diam. Bahkan ketika teman-temannya bertanya Andin tidak merespon.
"Apa?" tanya Lisa penasaran. Begitu pula, dengan Sarah, ia mengangkat salah satu alisnya.
"Coba tanya ntuh anak kenapa dari tadi ngelamun terus setelah pulang dari rumah Reza," kata Sherly berbisik kepada kedua temannya.
Sherly menatap Andin aneh. Ia berpikir apa terjadi sesuatu di rumah Reza sewaktu Andin kesana? Sahabat satunya ini benar-benar membuatnya pusing.
"Gue juga ngeri ngelihatnya, gue takut dia kesurupan."
Plak!
Sherly dan Sarah menampar bahu Lisa secara bersamaan.
"Aw..." Lisa menatap Sherly dan Sarah nyalang.
"Kalau ngomong suka benar." Gemas Sarah dan Sherly.
"Yakh! Apa-apaan lo berdua, Sakit tahu. Aigoo..." Sarah dan Sherly memutar bola mata malas.
Andin masih tetap melamun ia bahkan tidak mendengarkan teman-temannya yang menatapnya khawatir setelah kepulangannya di rumah Reza.
"Dulu Reza mempunyai kekasih dan mereka saling mencintai dan ada sewaktu ketika dimana Reza suruh menikahi anaknya dan Reza pada saat itu masih kuliah dan ia masih ingin mengejar cita-citanya menjadi dokter."
"Reza itu hanya belum siap untuk ketemu keluarga gue, pemikiran dia itu ketika dikenalin dengan orang tua langsung minta dinikahin, dia punya trauma dimasa lalu," ucap Andin membela pacarnya tersebut.
"BULLSHIT!!"
"Jangan pacaran kalau seperti itu."
"ASTAGA...!" Andin mengancak-ancak rambutnya yang membuat ketiga temannya berlonjak kaget.
"Oh, astaga," kaget Sarah.
"O-ohh." Lisa menarik-narik tangan Sherly.
Sarah, Lisa dan Sherly saling pandang satu sama lain.
"Akh! Gue bisa gila." Andin menjabak rambutnya sendiri.
"L-lo kenapa?" tanya Sarah. Bagaimana bisa sahabatnya itu baru saja datang ke kost sannya dan tidak lama Andin kesal sendiri dan Sarah tidak tahu sahabatnya itu bersikap aneh.
"Gu-gue..."
"Kenapa sih lo, apa terjadi sesuatu ketika lo di rumah Reza?" tanya Sarah kepada Andin. Lalu setelah itu ia menatap Sherly dan Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
RomancePerjodohan yang sudah ada sejak lahir, sepasang sahabat menjodohkan anak mereka jika mereka sudah bertumbuh dewasa. "Senyum dikit kek kaku amat kek triplek," Andini Putri Hermawan. "Diam, atau lo mau gue cium," Rafa Fauzan Kamil. WARNING! 🚨 SUKA ME...