"Andin, lo tahu kan bahwa kita semua marah sama lo?" kata Kayla.
"Hmm."
Andin sangat tahu itu. Mereka marah tentang status Andin yang sudah menikah karena Andin menyembunyikan pernikahannya dari teman-temannya.
"Jangan lupa nanti siang traktir kita makan sebagai permintaan maaf lo," cetus Sarah.
"Tapi..."
"Kenapa? dompet lo ketinggalan?" tanya Kayla. Andin menggelengkan kepalanya.
"Lalu?"
"Masalahnya... GIMANA GUA MAU TRAKTIR LO SEMUA! GUA AJA HANYA di...ka...sih dua puluh ribu sama Rafa."
Andin yang awalnya teriak dan menggebu-gebu tiba-tiba lemas bahwa ia hanya dikasih jajan dua puluh ribu sama Rafa.
"A-APA?!" ucap teman-teman Andin kompak. Andin mengangguk lesu.
"Bwahaha seriously?" Lagi-lagi Andin mengangguk lesu atas ucapan Sarah. Andin kesal Sarah malah mentertawakan dirinya.
"Sama Rafa, sahabat kecil lo yang sekarang merangkak jadi laki lo?" tanya Sherly.
"Menurut Lo?!" Andin memutar bola mata malas.
"Wah... Daebak, hahaha." Sherly tertawa sambil betepuk tangan yang membuat Andin mendengus.
"Bwahaha kasihan." Kini giliran Lisa yang tertawa puas. "Yang biasanya setiap hari bawa uang yang berwarna merah. Eh, sekarang yang berwarna hijau. Cup.. Cup.." Lisa menepuk-nepuk bahu Andin.
Dulu Andin memang dikasih uang seratus ribu setiap hari ketika pergi ke kampus. Ia dikasih oleh bundanya Lilis, tapi setelah menikah Andin hanya di kasih uang dua puluh ribu oleh Rafa dan tentu saja Andin mencak-mencak tidak terima.
Apakah Rafa lupa bahwa Andin suka makan. Uang dua puluh ribu mana cukup bagi Andin. Hanya bisa kebeli semangkuk bakso dan air mineral dan tidak bisa beli apa-apa lagi.
Ingin sekali Andin menjejalkan mulut Lisa dengan bon cabai.
"LISA!!" Andin memelototi Lisa. Ia berteriak marah yang membuat Lisa tertawa di belakang tubuh Kayla. Ia tidak ingin diamuk oleh Andin.
"Uang dua puluh ribu buat apa? Lo aja jajan nggak cukup uang segitu, secara perut lo kan perut karung," kata Sarah.
"JUSTRU!!" Andin berteriak setuju atas ucapan sarah, tetapi tidak lama Andin kesal karena Sarah mengejeknya dengan sebutan perut karung, persis seperti Rafa mengejeknya. "Sebentar, APA LO BILANG! PERUT KARUNG?!"
"Lah... Emang bener kan guys?" Sarah meminta pendapat ke Kayla, Sherly dan Lisa dan mereka bertiga mengangguk setuju. "Nah kan benar, mereka aja setuju hahaha."
"SARAH!!" teriak Andin, tetapi Sarah malah tertawa.
"Yaudah kalau gitu nanti siang kita minta traktir Rafa aja, gimana?" tawar Sherly. Ia meminta pendapat ke teman-temannya.
"Yakin lo? Kalau teman-teman si Rafa curiga gimana? Secara Rafa kan selalu bersama keempat temannya. Jika diperhatikan mereka itu lengket selalu bersama-sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
Любовные романыPerjodohan yang sudah ada sejak lahir, sepasang sahabat menjodohkan anak mereka jika mereka sudah bertumbuh dewasa. "Senyum dikit kek kaku amat kek triplek," Andini Putri Hermawan. "Diam, atau lo mau gue cium," Rafa Fauzan Kamil. WARNING! 🚨 SUKA ME...