5.KWON SOONYOUNG

6.8K 383 5
                                        

Apa kalian pernah punya sahabat yang super duper jail, tak mau diam, selalu ingin tahu, berisik, dan selalu bertingkah aneh yang justru membuatmu tertawa? Aku punya. Namanya Kwon Soonyoung, tapi aku selalu memanggilnya Hoshi. Itu panggilan dariku sejak kecil, karena menurutku, Hoshi sangat bersinar seperti bintang, meski dia selalu mengganggu dan menjahili ku. Namun, ia akan selalu ada saat aku membutuhkannya, entah saat aku sedang sedih, atau bahkan saat aku senang. Ia selalu ada di sampingku.

Ini akhir pekan, dan biasanya aku akan tidur sampai siang nanti. Tapi kali ini berbeda. Si makhluk yang satu ini menggangguku untuk menemaninya bertemu dengan junior kami yang katanya menyukai Hoshi.

"Yak, bangun! Kau bilang akan menemaniku untuk bertemu dengan Sora!" Ia menarik-narik tanganku agar aku terbangun.

"Ish, jika kau berkencan, pergi saja sendiri, jangan mengajakku!" Aku menepis tangannya dan menutupi seluruh tubuhku dengan selimut. Rasa kantuk masih begitu kuat, dan ide untuk bangun di hari libur adalah siksaan bagiku.

"Ayolah, aku tak berkencan dengannya. Ia hanya ingin bertemu dan mengembalikan buku yang ia pinjam kemarin," ujarnya sambil mendudukkan dirinya di samping tempat tidurku. Suaranya yang sedikit manja itu selalu berhasil membuatku luluh, meski aku mencoba menahannya.

"Hari Senin, kan, bisa? Kenapa harus sekarang? Lagipula, untuk apa ia meminjam bukumu, Eoh?" Aku membuka selimut yang menutupiku tadi, lalu duduk menyamping, menatapnya dengan malas.

"Untuk olimpiade yang ia akan ikuti. Lagipula, Park Ssaem yang menyuruhku untuk meminjamkannya," jawab Hoshi, seolah itu adalah alasan paling masuk akal di dunia.

"Cih, merepotkan saja. Kenapa tidak nanti saja mengembalikannya?" gumamku sambil beranjak dari tempat tidur, berjalan gontai menuju kamar mandi di dalam kamarku. Aku bisa merasakan tatapan Hoshi mengikuti ku.

"Saat perjalanan pulang nanti, aku akan membelikanmu es krim sepuas mu!" teriaknya dari kamar, memastikan aku mendengarnya.

Aku sedikit membuka pintu kamar mandi, lalu menyembulkan kepalaku untuk melihatnya. "Jinjja-yo? Kau tidak sedang membohongiku, kan?" Mataku langsung berbinar mendengar kata "es krim".

"Mendengar es krim saja kau cepat sekali, iya aku berjanji!" Hoshi tertawa, tahu betul kelemahanku.

"Tentu saja itu bayaran yang setimpal, bukan? Karena kau merusak acara liburanku di akhir pekan ini. Ya sudah, sana tunggu aku di bawah," kataku, lalu kembali menutup pintu kamar mandi, sambil tersenyum kecil.

Setelah kami bertemu dengan Sora, kami pun langsung pulang. Saat dalam perjalanan pulang, Hoshi menepati janjinya dan membelikan ku es krim. Yah, setelah bertemu Sora tadi, kami mampir dulu ke kedai es krim di ujung jalan dekat rumah kami. Rasa es krim cokelat kesukaanku terasa sangat nikmat setelah drama pagi tadi.































Besoknya...

Setelah jam istirahat adalah jam kosong, dan biasanya jam kosong seperti ini dia akan ada di taman depan sambil mengobrol dengan teman-temannya. Yah, siapa lagi kalau bukan Dawon Sunbae, seseorang yang sedang aku suka. Saat ini aku sedang memandangnya dari jendela kelasku. Memang, jendela kelasku langsung berhadapan dengan taman depan sekolah. Saat ini Dawon tengah tertawa bersama teman-temannya, tawanya terdengar renyah dan senyumnya begitu menawan. Aku tenggelam dalam lamunanku, membayangkan bagaimana rasanya bisa berbicara dengannya.

Sedang asik-asiknya memandang Dawon Sunbae, aku dikejutkan dengan sesuatu yang tiba-tiba ada di pundakku. Saat aku mengambilnya untuk melihatnya, betapa terkejutnya aku melihat benda itu: seekor kecoa mainan yang sangat realistis! Sontak aku menjerit histeris. Aku juga mendengar seseorang tertawa sangat keras. Aku pun menoleh dan melihat Hoshi tengah tertawa sambil memegangi perutnya.

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang