S.COUPS (2)

2.6K 236 5
                                    

Flasback...




Seoul, tahun 2007...
        10 tahun yang lalu..









"Gomapseumnida, seo ahjussi" ucap gadis kecil itu yang baru saja keluar dari mobil sedan hitamnya.

Seo ahjussi hanya menjawab dengan anggukkan dan senyuman yang terukir diwajahnya. Gadis kecil berlari kedalam rumahnya dan tak menemukan siapa pun sampai ia mendengar suara letupan yang terdengar diruangan kerja appanya ia pun langsung berlari menuju ruangan itu dan perlahan membukanya, dan betapa terkejutnya ia melihat lengan appanya berdarah dan melihat eommanya tepat berada di samping appanya.

"Appa eomma" gadis kecil ini berlari masuk dan menghampiri kedua ortunya.

"Oh (y/n) kau sudah pulang?? Bermainlah bersama ahjumma dulunya eomma dan appa harus bicara dengan immo dulu" ia tersenyum sambil mengusap pipi sang putri.

gadis kecil itu hanya mengganguk dan berjalan keluar. (Y/n) tidak menghampiri ahjumma melainkan ia melihat dibalik celah pintu yang masih terbuka itu. Dia mengaksikan apa yang dilakukan oleh immo tirinya itu pada kedua ortu ku.













Seoul, tahun 2012...
        5 tahun kemudian..









"Eomma appa apa kabar?? Aku sangat merindukan kalian, eomma appa hari ini hari ultah ku yang ke 13 tahun, hari ini juga aku melewati hari yang penting tanpa kalian lagi, ini sudah 5 tahun sejak kalian meninggalkan ku, apa kalian tak mau membawa ku juga dengan kalian??" aku menahan airmata ku sambil merundukan kepala ku menatap luka memar yang ada ditubuh ku.

Terdengar suara tepukan tangan yang sangat nyaring yang ku dengar, dan saat aku menoleh aku melihat yeoja yang membuat semua luka yang ku rasakan 5 tahun lalu disaat aku masih berusia 8 tahun.

Aku melihatnya membunuh kedua ortu didepan mata ku dan menyiksa ku, semenjak polisi menyatakan ortu terbunuh 5 tahun lalu ialah yang mengambil alih semua yang appa ku punya dan menempati rumah besar milik appa ku.

Yah karna waktu itu aku masih terlalu kecil jadi aku tak bisa bersaksi untuk kasus ortu ku. Saat aku mulai beranjak dewasa aku selalu mentang dan menyusirnya dari rumah appa ku, aku juga mengatakan apa yang harusnya ku katakan pada polisi pada waktu itu.

Tapi sayang ia bilang pada polisi kalau aku mengalami gangguan mental karna ditinggalkan ortu ku hingga mereka tak mendengarkan ku, dan berakhir membuat ku terkurung digudang tempat menyimpan alat berkebun eomma.

Aku selalu mencoba kabur dan mencari pengacara shin untuk mengatakan yang sebenarnya, tapi lagi dan lagi aku tertangkap olehnya dan berujung dengan aku yang mendapatkan pukulan yang dilakukan oleh wanita tua itu.

"Wah.. Wah.. Siapa yang memberikan semua itu pada mu ehm??" aku melihatnya melipat kedua tanyanya.

"Aku memang memilikinya" ucap tegas ku sambil berdiri dan menatapnya.

Ia menghampiri ku dan menarik rambut ku "katakan yang sebenarnya jika tidak ahjumma yang kau sayangi itu mati seperti ortu mu".

"A.. Aa aku mendapatkannya dari ahjumma sebagai hadian ulang tahun ku" aku menahan sakit yang ku rasakan dikepala ku.

Saat ia hendak akan bicara kembali aku mendengar suara orang kepercayaannya datang dan mengatakan bahwa pengacara shin dan ketua kepala inspektur moon sudah datang. Aku yang mendengarnya pun langsung mendorongnya dan berlari menuju ruang utama rumah ini.
















SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang