1 tahun berlalu...
Ini sudah satu tahun berlalu. Aku dan seungcheol bahkan sudah menikah saat ini, keadaan ku juga tidak lagi sama seperti dulu. Aku sangat bahagia bisa memiliki seungcheol sebagai suami ku dan eommani dan juga aboeji sebagai mertua ku mereka sangat menerima ku.
Seperti saat ini aku tengah sibuk memasak didapur bersama eommani menyiapkan makan malam untuk kami dibantu oleh son ahjumma.
"(Y/n)-ah!! eomma!! apa kalian masih lama?? Rasanya aku sudah tidak bisa menahan rasa lapar ku lagi" ucap seungcheol sambil berjalan kearah ku dan meletakkan kepala dibahu ku.
"Lihat ahjumma dia sudah menikah tapi kelakuannya masih seperti anak kecil" ucap eomma.
Aku yang mendengarnya hanya tersenyum begitu juga dengan son ahjumma.
"Apa kau sudah sangat lapar sampai seperti ini??" tanya ku padanya.
"Hm, apa kau bisa mempercepat prosesnya??" ucapnya sambil memeluk ku.
"Bagaimana istri mu bisa mempercepat proses memasaknya jika kau saja memeluknya seperti itu seungcheol" ucap eomma sambil memukul lengan seungcheol yang ada dibelakang panggung ku.
"Ah eomma, kenapa eomma terus mengomentari tingkah laku ku ini. Lebih baik eomma fokus dengan masakan yang eomma buat" jawabnya.
Aku aku hanya menggeleng kepala ku dan tersenyum mendengar percakapan eommani dan seungcheol.
"Cih, dasar anak ini" ucap eommani.
Aku hanya diam sambil fokus dengan apa yang sedang ku kerja, hingga telunjuk jari ku tak sengaja teriris sontak itu membuat ku meringis.
"Ah" ringia ku sambil lempar lepan pisau yang ku pegang tadi.
"Gwaenchanayo" ucap seungcheol yang langsung menarik tangan ku mengelap darahnya dengan tisu.
"Omo, kau baik-baik saja?? Lihat karna mu (y/n) terluka" ucap eommani.
"Mianhae karna aku mengganggu mu" ucap seungcheol sambil menatap ku.
"Gwaenchanha ini bukan salah mu aku saja yang tidak hati-hati tadi" jawab ku sambil tersenyum.
"Seungcheol sebaiknya kau obati lukanya" eommani berbicara sambil mengusap lengan seungcheol.
"Ne, eomma. Ayo kita harus obati luka mu" ia berbicara sambil merangkul ku.
Pov seungcheol...
Aku mengobati luka (y/n), sekilas aku melirik ia yang sedang melamun. Aku lansung menatapnya mengusap pipinya agar ia menatap ku.
"Kau kenapa?? Apa yang sedang kau pikirkan sampai melamun seperti ini??" ucap ku sambil menatapnya.
Ia hanya tersenyum tipis sambil menatap ku.
"Kau tidak mau menceritakannya pada ku??" ucap ku lagi.
"Seungcheol!! Bolehkah aku berkunjungi appa besok?? Tiba-tiba aku teringat dengannya" ucapnya.
"Tentu saja boleh biar kuantar besok, iya" jawab ku.
"Tidak usah aku bisa sendiri, aku tahu kau sibuk besok kan" ucapnya sambil mengusap lengan ku.
"Kau yakin?? Tak apa aku bisa mengantar mu dulu besok".
Ia hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Araseo, hubungi aku nanti. Biar aku menjembut mu setelah dari rumah abeoji nanti" ucap ku sambil mengusap kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
RandomSeventeen x you disini tempatnya buat kalian ngehalu bareng.. bisa bayangin dong jadi bagian dari kehidupan para member seventeen meski halu.. Nantinya bukan hanya all member seventeen yang ada dicerita ini karena nantinya aku bakal masukin bebera...