18.HOSHI

3.1K 200 11
                                        

Langit tampak sangat cerah hari ini, aku mendudukan diri ditaman belakang kampus sambil menikmati angin yang menerpa wajah ku. Aku menutup mata ku menikmati suasana damai dan tenang ini, namun saat aku sedang menikmatinya tiba-tiba aku mendengar yang suara dibelakang ku yang sedang meributkan sesuatu dari arah belakang, sontak aku menoleh untuk melihatnya.

Saat aku menoleh kebelakang aku mendapati dua namja sedang beradu mulut entah apa yang mereka ributkan, sampai terdengar jelas oleh ku padahal tempat mereka berdiri cukup jauh dari ku.

Tak berapa lama salah satu dari mereka menyadari jika aku tengah memperhatikan mereka, dan akhirnya mereka pun berhenti beradu mulut. Aku hanya mengeleng dan kembali menatap kedepan.

"Berisik sekali mereka itu" guman ku.

Namun saat aku akan menulis aku baru menyadari salah satu namja tadi, yah aku baru inget jika dia dokyeom teman sekelas ku yang memang sangat berisik. Namun secara tiba-tiba aku dikejutkan olehnya yang tiba-tiba duduk disamping ku.

Aku menoleh dan melihatnya sedang tersenyum pada ku.

"Annyeong (y/n)" sapa dokyeom pada ku.

"Ueh, annyeong dokyeom" aku membalas sapaanya.

"Kau sedang sibuk tidak??" ia menatap ku sambil menopang kepalanya dengan satu tangannya.

"Tidak kenapa??" aku menatapnya juga.

"Bagus, aku sudah lelah mencari seseorang yang bisa membantu kami untuk drama musical yang akan diadakan kampus" ia memasang wajah sedihnya.

Aku hanya diam dan menatapya.

"Jadi begini ku dengar kau bisa membuat lagu?? Apa itu benar??".

"Siapa yang memberitahu mu jika aku bisa membuat lagu??".

"Hui sunbae"ia menatap ku dengan tersenyum.

Aku mengerjap pelan dan menatapnya.

"Aku juga diberitahu jika kau adalah adiknya" ia kembali tersenyum pada ku.

"Sudahlah tak usaha membahasnya, jadi apa yang bisa ku bantu??" aku menatapnya.

"Jadi kau mau membantu kami??".

Aku hanya mengganguk.

"Syukurlah, kau mau bantu kami untuk membuat lagu dan menjadi salah satu pemerannya??" ia menatap ku.

"Aku kenapa harus aku??" aku juga menatapnya.

"Yah karna tidak ada lagi seseorang yang bisa membantu kami, hui sunbae pun sedang sibuk".

Aku menoleh saat mendengar suara lain yang menjawabnya.

Aku menatap namja yang beradu mulut dengan dokyeom tadi, ia tersenyum pada ku. Aku terus menatapnya tanpa berkedip pasalnya aku baru melihatnya atau aku saja yang tak menyadarinya. Saat aku menyadarinya aku memalingkan wajah ku dan berdiri dari tempat duduk ku.

"Ehm baiklah, aku akan membuat lagu saja tapi tak akan menjadi bagian dari pemerannya"aku hendak berjalan menjauh dari mereka.

Namun saat aku melangkah, langkah ku terhenti karna namja itu menahan ku. Aku membalikan tubuh ku dan melihatnya.

"Setidaknya berikan nomer ponsel mu" ia menatap ku.

"Apa kau tak punya nomer ku??" aku menoleh pada dokyeom.

Dokyeom hanya mengeleng sambil tersenyum.

Aku menghembuskan napas ku, aku baru menyadari hanya beberapa teman sekelompok ku saja yang mempunyai nomer ku. Yah aku memang gadis mendiam dan tak terlalu mempunyai banyak teman.

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang