Pov jun..
Aku memperhatikan (y/n) sambil menyuapi jinghyuk, aku menghelan napas ku saat aku melihat wajahnya yang pucat dan matanya yang membengkak akibat semalam ia menangis, aku tersenyum saat melihatnya beranjak dan berjalan mendekati ku dengan sepiring pancake dan segelas susu hangat.
"Mian, karna aku kau jadi terlambat sarapan" ucapnya sambil menyodorkan piring berisi pancake dihadapan ku.
"Ini bukan salah mu, aku saja yang telah bangun tadi".
"Makanlah, biar aku yang melanjutkan menyuapi jinghyuk".
"Sayang, apa kepala mu masih pusing??".
"Sedikit, mungkin ini efek semalam jun".
"Jika masih sakit sebaiknya kau tidak sudah ke caffe dulu biar hyunjin yang mengurus semua hari ini".
Yah keluarga (y/n) memang memiliki caffe didekat daerah rumah kami, dan caffe itu hanya beberapa blok dari rumah kami.
"Hai, kau lupanya hari ini hyunjin ada kegiatan dikampusnya, jadi mana mungkin dia bisa menjaga caffe hari ini. Aku baik-baik saja jun sungguh".
"Ah, aku lupa. Baiklah aku percaya pada mu" ucap ku sambil menatapnya.
Setelah selesai sarapan kami bergegas menuju caffe milik keluarga (y/n) , aku mengendong jinghyuk sambil mengandeng tangan (y/n) saat. Saat kami masuk aku melihat eommani sedang tersenyum sambil menatap kedatangan kami, kami berjalan menghampirinya.
"Aigoo, lihat cucu ku tambah menggemaskan saja dia" ucap eommani sambil mengambil jinghyuk dari gendongan ku.
"Eommani aku pamit sekarangnya" ucap ku sambil melepas gendongan jinghyuk.
"Eomma titip jinghyuk dulu, aku akan mengantar jun dulu".
"Iya, hati-hati dijalannya menantu ku".
Aku hanya mengangguk sambil berjalan meninggalkannya.
Aku melepas rangkul ku dibahu (y/n) dan menatapanya.
"Aku berangkat sekarangnya" ucap ku sambil mengecup bibirnya.
"Hm, hati-hati dijalan jun" ucapnya.
"Ah, aku lupa".
"Mwo?? Mwoya ada yang tertinggal??".
"Ada".
"Mwoya??".
Aku mengangkup kedua pipinya dan mengecup matanya, dan aku juga mengecup bibirnya.
"Jangan menangis lagi iya, aku tidak bisa melihat mu menangis seperti semalam" ucap ku sambil menatapnya.
Ia hanya tersenyum sambil mengangguk.
"Dan titip ini untuk jinghyuk, aku tidak sempat memberikannya tadi" ucap ku sambil kembali mengecup bibirnya.
"Jun!!".
"Apa aku hanya menitip itu untuk jinghyuk karna aku tidak melakukannya tadi, dan ini titip untuk eomma jinghyuk, dan ini juga titip untuk istri ku" aku berbicara sambil terus mengecup bibirnya.
"Jun hentikan, sana pergi bekerja sebelum kau terlambat" ucapnya sambil membekap mulut ku.
"Baiklah, aku berangkat sekarang" ucap ku sambil membuka pintu mobil.
"Hati-hati jun" ucapnya sambil melambaikan tanganya pada ku.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum padanya, aku masuk dalam mobil dan melajukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
RandomSeventeen x you disini tempatnya buat kalian ngehalu bareng.. bisa bayangin dong jadi bagian dari kehidupan para member seventeen meski halu.. Nantinya bukan hanya all member seventeen yang ada dicerita ini karena nantinya aku bakal masukin bebera...