Cermin memantulkan bayanganku yang sudah siap, jantung berdebar menanti pertemuan dengan kekasihku. Hari ini, kami akan merayakan hari jadi kami, meski hanya perayaan sederhana, aku sudah sangat bersyukur. Nonton film dan makan bersama di apartemennya saja sudah cukup, asalkan dia punya waktu untukku. Setelah merasa cukup puas dengan penampilanku, aku pun melangkah menuju apartemennya.
Begitu pintu apartemen terbuka, keheningan menyambut ku. Sepi sekali. Aku memanggil namanya, mencari ke setiap sudut, tapi nihil. Tidak ada siapapun. Perasaanku mulai tidak enak. Aku pun melangkah perlahan menuju kamarnya dan dugaanku benar, dia masih terlelap di ranjangnya.
Aku menghampirinya, rasa gemas bercampur kesal membuatku mengambil bantal terdekat dan memukulinya pelan. "Kim Mingyu, bangun! Katanya mau kencan hari ini, kenapa masih tidur?"
"Lima menit lagi, (Y/N)-ya… aku masih mengantuk. Pemotretan ku kemarin sampai larut malam," jawabnya dengan suara serak, hanya mengubah posisi tidurnya, sama sekali tidak berniat bangun.
Ya, Kim Mingyu, model tampan yang sedang naik daun itu, adalah kekasihku. Dia memang selalu begini. Pernah sekali dia lupa janji denganku. Awalnya aku maklum, tapi lama-lama aku kesal juga. Pada akhirnya, dia selalu meminta maaf dan akan selalu membawaku ke lokasi atau studio pemotretannya jika punya janji denganku. Katanya, agar dia tidak lupa dengan janji yang sudah dibuat.
Hubunganku dan Mingyu masih kami rahasiakan demi keselamatanku. Meskipun aku sering ikut dengannya, Manajer Kwon selalu menjagaku agar tidak ada yang tahu, kecuali para staf. Pernah sekali aku memposting foto Mingyu di Instagram, alhasil apartemenku diserang oleh para penggemar Mingyu. Aku yang tidak tahu apa-apa pun ikut terkena serangan dari mereka. Sejak saat itu, Mingyu dan Manajer Kwon selalu menjagaku. Oh ya, Manajer Kwon ini adalah sepupuku sendiri.
Aku menghela napas panjang, membalikkan tubuhku hendak pergi. Sebelum melangkah, aku berujar, "Jangan salahkan aku kalau aku mencari yang lain di luar sana."
Tiba-tiba, aku merasakan sepasang lengan memelukku dari belakang. Siapa lagi kalau bukan Mingyu. "Yak, apa yang kau bilang tadi?!" suaranya terdengar kaget."Kubilang aku akan mencari yang lain. Kau tidak dengar, apa aku harus berteriak di dekat telingamu?" tantang ku, masih kesal.
Dia membalikkan tubuhku, menangkup pipiku, dan mencium bibirku lembut. Setelah itu, dia menatapku lekat. "Katakan sekali lagi, kau mau apa?"
"Mencari yang..." ucapanku terhenti ketika Mingyu kembali mencium ku. Kali ini lebih dalam, ia melumat bibirku, menarik ku semakin dekat dengannya. Aku hanya membalas ciumannya, melingkarkan tanganku di lehernya, larut dalam momen. Namun, aku mendorong Mingyu untuk melepas ciumannya saat mendengar suara langkah kaki mendekati kamar.
"Wae?" dia menatapku dengan wajah bingung.
"Sepertinya ada seseorang yang datang. Apa kau ada janji dengan Soonyoung Oppa? Tunggu, bukannya kau bilang kau tidak punya jadwal hari ini?" Aku menatap Mingyu yang juga menatapku, sedetik kemudian, pintu kamar terbuka.
Aku melihat Soonyoung Oppa, alias Manajer Kwon, berdiri di ambang pintu, menatap kami bergantian. "Apa yang kalian berdua lakukan di kamar?" Dia menarik ku menjauh dari Mingyu dan menatapku penuh selidik.
"Ayolah, oppa, aku tidak melakukan apa-apa. Aku hanya membangunkannya saja," kataku, berusaha meyakinkannya.
Aku mendengar dia menghela napas, kemudian berujar, "Gyu, bersiaplah. Kita ada pemotretan hari ini."
"Heol? Bukannya hari ini aku bebas? Kenapa tiba-tiba ada pemotretan hari ini, Hyung?" Mingyu protes.
"Aku baru diberi jadwal barumu untuk sebulan ke depan. Bersiaplah, semua staf sudah menunggumu." Mendengar itu, aku langsung pergi meninggalkan mereka berdua yang masih berada di kamar Mingyu.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
RandomSeventeen x you disini tempatnya buat kalian ngehalu bareng.. bisa bayangin dong jadi bagian dari kehidupan para member seventeen meski halu.. Nantinya bukan hanya all member seventeen yang ada dicerita ini karena nantinya aku bakal masukin bebera...