Aku memandang keluar jendela dengan tangan yang menopang daguku, sebelah tanganku digenggam oleh Mingyu. Aku menoleh saat merasakan sebuah kecupan mendarat di pipiku, aku tersenyum tipis melihat Mingyu yang sedang menatapku dan menunjuk bibirnya. Yah, sangat jelas sekali maksudnya itu, dia memintaku untuk menciumnya.
"Aniya," ucapku tanpa suara.
"Wae?" ucapnya tanpa suara juga.
Aku tak menjawabnya, hanya menunjuk Minseo yang sedang memainkan ponselnya dan Manajer Park yang sedang menyetir.
"Gwaenchanha, mereka tidak akan melihatnya," ucapnya lagi tanpa suara.
Aku hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalaku. Hingga dengan jahilnya aku menempelkan tanganku pada bibirku dan setelah itu aku menempelkannya pada bibir Mingyu.
"Aniya, bukan begitu. Begini," ucapnya sambil mengecup bibirku.
Aku hanya mengerjapkan mataku saat Mingyu mengecup bibirku cepat, dan setelah itu aku memukul pelan bahunya dan menatap kearah Minseo dan Manajer Park untuk memastikan jika mereka tak melihatnya.
"Hyung, apa kita tidak bisa membeli makan terlebih dulu pulang?" ucap Mingyu seperti tidak ada apa-apa.
"Apa kau lapar?"
"Iya, ayo kita pergi ke restoran dekat sini saja."
"Baiklah, ayo kita makan dulu sebelum kita kembali ke Seoul," ucapnya.
"Baiklah kalau begitu bangunkan aku saat kau menemukan restoran yang enak," ucapnya sambil berbaring dan meletakkan kepalanya di pahaku, ia juga memeluk pinggangku.
"Kau ini selalu saja begitu, Oppa. Meminta makan tapi malah tidur," ucap Minseo sambil menggelengkan kepalanya.
"Biarkan saja, bilang saja kau iri pada ku karena kau tak bisa seperti ini dengan kekasihmu," ucapnya tanpa melirik Minseo.
Minseo tak menjawabnya, hanya menatap Mingyu dengan wajah kesalnya.
Kami sampai di salah satu restoran yang tak jauh dari lokasi pemotretan Mingyu tadi. Aku membangunkan Mingyu dan berjalan masuk ke dalam restoran, untungnya restoran ini tidak terlalu ramai hingga aku dan Mingyu tak perlu menggunakan masker kami.
Kami mendudukkan diri kami di salah satu meja di pojok restoran ini, kami memesan beberapa makanan. Sambil menunggu pesanan kami, Mingyu, Minseo, dan Manajer Park mengobrol sedangkan aku hanya diam sambil mendengarkan mereka.
"Gwaenchanha?" ucap Mingyu sambil menatapku.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum tipis padanya.
Yah, semenjak kejadian tadi aku menjadi sedikit diam dan tak banyak bicara, entahlah mood-ku benar-benar langsung memburuk saat melihat Mingyu melakukan pemotretan dengan Yerim tadi.
Akhirnya pesanan kami datang, kami melahapnya sambil sesekali mengobrol lagi.
Sebulan kemudian...
Sudah beberapa hari ini aku tidak ikut bersama Mingyu ke lokasi pemotretan. Aku merasa drop akhir-akhir ini, bahkan aku sampai beberapa hari ini makanan yang ku makan saja ku keluarkan lagi. Entahlah apa yang terjadi padaku hingga akhirnya Eomma-nya Mingyu dan Mingyu membawaku ke rumah sakit, dan hasilnya membuatku dan Mingyu sedikit terkejut, pasalnya kami tidak menduganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
RandomSeventeen x you disini tempatnya buat kalian ngehalu bareng.. bisa bayangin dong jadi bagian dari kehidupan para member seventeen meski halu.. Nantinya bukan hanya all member seventeen yang ada dicerita ini karena nantinya aku bakal masukin bebera...
