MINGYU (2)

1K 105 5
                                    

Aku memandang keluar jendela dengan tangan yang menopang dagu ku sebelah tangan ku digenggam oleh mingyu. Aku menoleh saat merasakan sebuah kecupan yang mendarat dipipi ku, aku tersenyum tipis saat melihat mingyu yang sedang menatap ku dan menujuk bibirnya. Yah apa lagi maksudnya dia meminta ku untuk menciumnya.

"Aniya" ucap ku tanpa suara.

"Wae??" ucapnya tanpa suara juga.

Aku tak menjawabnya hanya menunjuk mingseo yang sedang memainkan ponselnya dan manager park yang sedang menyentir.

"Gwaenchanha mereka tidak akan melihatnya" ucapnya lagi tanpa suara.

Aku hanya tersenyum sambil menggeleng kepala ku. Hingga dengan jahilnya aku menempel tangan ku pada bibir ku dan setelah itu aku menempelnya pada bibir mingyu.

"Aniya, bukan begitu. Begini" ucapnya sambil mengecup bibir ku.

Aku hanya mengerjap mata ku saat mingyu mengecup bibir ku cepat, dan setelah itu aku memukul pelan bahunya dan menatap kearah mingseo dan manager park untuk memastikan jika mereka tak melihatnya.

"Hyung apa kita tidak bisa membeli makan terlebih dulu pulang??" ucap mingyu seperti tidak ada apa-apa.

"Apa kau lapar??".

"Iya, ayo kita pergi kerestoran dekat sini saja".

"Baiklah ayo kita makan dulu sebelum kita kembali ke seoul" ucapnya.

"Baiklah kalau begitu bangunkan aku saat kau menemukan restoran yang enak" ucapnya sambil berbaring dan meletakkan kepalanya dipaha ku, ia juga memeluk pinggang ku.

"Kau ini selalu saja begitu oppa meminta makan tapi malah tidur" ucap mingseo sambil menggelangkan kepalang.

"Biarkan saja bilang saja kau iri pada ku karna kau tak bisa seperti ini dengan kekasih mu" ucapnya tanpa melirik mingseo.

Mingseo tak menjawabnya hanya menatap mingyu dengan wajah kesalnya.










Kami sampai disalah satu restoran yang tak jauh dari lokasi pemotretan mingyu tadi. Aku membangunkan mau mingyu dan berjalan masuk kedalam restoran untungnya restoran ini tidak terlalu ramai hingga aku dan mingyu tak perlu menggunakan masker kami.

Kami mendudukkan diri kami disalah satu meja dipojok restoran ini, kami memesan beberapa makanan sambil menunggu pesenan kami mingyu, mingseo dan manager park mengobrol sedangkan aku hanya diam sambil mendengarkan mereka.

"Gwaenchanha??" ucap mingyu sambil menatap ku.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum tipis padanya.

Yah semenjak kejadian tadi aku menjadi sedikit diam dan tak banyak bicara, entahlah mood ku benar-benar langsung memburuk saat melihat mingyu melakukan pemotretan dengan yerim tadi.

Akhirnya pesan kami datang, kami melahapnya sambil sesekali mengobrol lagi.




1 bulan berlalu..





Sudah beberapa hari ini aku tidak ikut bersama mingyu kelokasi pemotretan, aku merasa beberapa drop akhir-akhir bahkan aku sampai beberapa hari ini makanan yang ku makan saja ku keluar lagi. Entahlah apa yang terjadi pada ku hingga akhirnya eommanya mingyu dan mingyu membawa ku kerumah sakit, dan hasilnnya membuat ku dan mingyu sedikit terkejut pasalnya kami tidak menduganya.

Yah aku sedang mengandung, usia kandungan ku baru dua minggu. Itu lah sebabnya aku tidak bisa ikut dengan mingyu kelokasi pemotretan, awalnya mingyu sangat khawatir dan berniat untuk tidak mengambil jadwal pemotretan selama aku hamil namun, eommani tak setuju dan menyarankan untuk aku dan mingyu pindah sementara dirumahnya karna eommani bisa menjaga ku selagi mingyu bekerja dan akhirnya kita menyetujuinya.

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang