30.S.COUPS

2.6K 134 3
                                    

Aku memainkan permen loli yang ada didalam mulut ku sambil sesekali tertawa dan berteriak bodoh pada kedua sahabat ku yang tengah bermain suit itu, hingga salah satu dari mereka menghentikan permainannya.

"Sudahlah aku bosan kalah terus dari mu darim" ucapnya sambil mendudukan dirinya disamping ku.

"Kau saja yang bodoh karna tidak bisa mengalahkan ku" ucap teman ku yang lain.

"Yak.. Kau juga sama bodohnya sooyun" ucap darim.

Yah darim dan sooyun ini adalah teman ku sejak kecil.

"Aish, sudahlah sakit telinga ku jika harus mendengar kalian beradu mulut seperti biasa" ucap ku sambil menatap mereka dengan kesal.

"Ah, aku ingin meminum bir atau soju sudah lama sekali aku tidak meminumnya karna insiden nyonya kang waktu itu" ucap darim.

"Yak, ayo kita ke minimarket jung halmeoni dan membelinya".

"Kalian saja, aku tidak ikut".

"Ah wae??".

"Kalian mau nyonya kang melaporan kita lagi pada kedua ortu kita" ucap ku.

"Ah kau benar, tunggu ayo pura-pura beli sesuatu disana dan liat siapa yang menjaga minimarketnya".

"Ide bagus kaja".












Akhirnya kami sampai diminimarket jung halmeoni, kami tersenyum menang saat lihat jung halmeoni sedang menjaga minimarket tersebut, yah karna jung halmeoni akan dengan mudah kami bohongi.

"Yak.. Cepet ambil beberapa kaleng bir nya" ucap ku.

"Tunggu sebentar" ucap sooyun.

"Ayo kita undi siapa yang membanyarnya" ucap darim.

"Batu, gunting, kertas" ucap ku.

Aku tertawa pelan saat mengeluarkan batu sedangkan sooyun dan darim sama-sama mengeluarkan gunting.

"Batu, gunting, kertas" ucap darim.

Aku hanya tertawa puas saat melihat hasilnya.

"Cah bayar sekalian cemilan ku, gomawo darim-ah" aku berbicara sambil berjalan keluar.

Darim hanya pasrah menerima cemilan ku.

"Fighting darim-ah" ucap sooyun dan berjalan mengikuti ku.















Kami berhasil membeli beberapa kaleng bir dan beberapa cemilan, kami mendudukan diri kami ditaman tadi.

"Yak lihat langitnya sangat mendukung untuk kita meminum bir hari ini kan" darim berbicara sambil menatap langit senja yang indah.

"Huh, Yak.. Yak.. Sembunyikan bir nya sekarang" ucap sooyun.

"Waeyo??" tanya ku.

"Pangeran mu berjalan kemari (y/n)-ah" ucapnya sambil memegangi kedua pipi ku dan mengarahkannya kedepan.

Aku mengerjap mata ku saat melihat seorang namja yang sedang tersenyum sambil berjalan kearah kami, aku memukul tangan sooyun yang sedang memegangi pipi tadi.

"Yak".

"Aku harus bersembunyi??" ucap ku sambil mencari tempat sembunyi.

"Yak, daripada kau mencari tempat bersembunyi lebih baik kau membantu kita untuk menutup bir nya??" tanya sooyun.

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang