33.JOSHUA

2.4K 118 4
                                    

Aku kembali berlari setelah melewati halter bis sebelumnya untuk mengejar bis yang baru saja berangkat, yah bukan tidak ada bis lagi tapi jika aku menunggu kembali aku akan sangat terlambat untuk menyerah naskah tulisan ku. Aku menghembuskan napas ku dan mengacak rambut ku saat melihat bis itu lagi dan lagi melaju.

"Aish..." gumam ku sambil menatap kepergian bis tadi.

Hingga aku dikejutkan oleh suaru klakson mobil, yang berhenti disamping ku.

"(Y/n)-ssi!! Ayo, cepat naik biar ku antar kau keperusahan penertiban mu" ia berbicara sambil tersenyum pada ku.

Aku mengedipkan mata berulang kali, saat melihat seorang namja yang ada didalam mobil sedan putih itu, wah dia seperti ibu peri yang siap membantu siapa pun yang membutuhkan bantuan.

"(Y/n)-ssi, apa yang kau sedang pikiran??. Ayo, cepet naik sebelum kau terlambat" ucapnya lagi sukses memecah lamunan ku.

Aku hanya tersenyum canggung padanya dan membuka pintu mobilnya.

Dan setelah itu, ia tersenyum pada ku dan melajukan mobilnya.

"(Y/n)-ssi!! Apa aku boleh bertanya sesuatu pada mu??" ucapnya sambil fokus menyetir.

"Ah, Ne. Mw..mwoya??" ucap ku gugup.

"Apa tadi pagi kau tidak merapihkan rambut mu" ia berbicara sambil tersenyum.

Mendengar hal itu aku langsung mengambil cermin dan melihat penampilan ku yang hancur, aku langsung kembali menata rambut ku.











Aku menoleh padanya saat mobilnya terhenti didepan lobi tempat ku untuk bertemu dengan nona park, aku menoleh padanya sebelum aku membuka pintu mobilnya.

"Kamsahamnida, joshua-ssi. karna telah mengantar ku, kalau begitu aku permisi" aku berbicara sambil turun dari mobilnya.

Yah namja yang kumaksud ini adalah joshua, joshua hong. Aku mengenalnya karna keluarga besarnya dan keluarga besar ku saling mengenal juga dan memiliki hubungan baik itu sebabnya aku juga mengenalnya, bukan hanya itu saja, lebih tetapnya ia adalah orang yang akan menjadi calon suami ku. Yah appa ku dan appanya berencana menjodohkan kami setelah pertemuan kami dipesta perayaan hari jadi perusahan appanya waktu itu.

"Sama-sama, semoga hari mu menyenangkan" ucapnya sambil tersenyum.

"Ah, Ne. Semoga hari mu juga menyenangkan" ucap ku sambil turun.

Ia mengangguk sambil melajukan mobilnya.

Setelah melihat mobilnya melaju pergi, aku dikejutkan dengan seseorang yang berbicara tepat disamping telinga ku. Refleks aku langsung memukul wajahnya, aku pun menoleh dan betapa terkejutnya aku saat melihat siapa orang itu.

"Argh.." pekiknya.

"Mianhae, aku tidak sengaja melakukannya tuan kwon" ucap ku sambil menatapnya.

Yah tuan kwon ini adalah ketua tim penanganggu jawab ku.

"Gwaenchanha nona jung" ia berbicara dengan senyum memaksa.

"Maafkan aku, sekali lagi aku minta maaf pada mu tuan kwon".

"Nona jung kau ditunggu oleh nona park diruangannya sekarang" teriak salah satu anggota tim penanggung jawab ku.

"Tuan kwon aku harus pergi sekarang, permisi".

Ia hanya mengangguk sambil senyum memaksa.











Aku menghembuskan napas ku saat aku masuk kedalam ruangan nona park seohyun, yah dia adalah direktur diperusahan penerbitan ini, ia juga adalah sunbae ku dikampus waktu itu. Kami cukup dekat, itu sebabnya aku menjadi salah satu penulis diperusahaannya.

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang