DOKYEOM (2 End)

1.5K 127 3
                                        

Kami sedang menikmati langit jingga sore hari ini, tampak lebih indah dari biasanya. Aku dan Areum mendudukkan diri kami di dekat tebing, merasakan semilir angin menerpa wajah.

"(Y/n)-ya, ini perasaan aku saja atau kau memang sedang menjaga jarak dengan Dokyeom?" Areum berbicara sambil menoleh dan menatapku dengan sorot mata menyelidik.

"Entahlah, aku merasakan sedikit canggung dengannya akhir-akhir ini," ucapku sambil menghembuskan napas, mencoba mengabaikan gejolak aneh di dada.

"Kau tid..." ucapan Areum terpotong saat kami mendengar suara klakson mobil di belakang kami, memecah keheningan senja.

Aku dan Areum menoleh serentak dan beranjak dari tempat duduk kami. Sesaat aku melihat siapa orang yang sedang keluar dari mobilnya, dan saat aku melihat orang itu, senyum langsung terkembang di bibirku. Aku berlari ke arahnya untuk memeluknya erat.

"Mark, kau di sini?! Bagaimana bisa?" Aku melepas pelukanku dan menatapnya tak percaya.

"Kejutan untukmu," ucapnya sambil mengusap pipiku lembut, senyum misterius terlukis di wajahnya.

Ya, seseorang itu adalah Mark, tunanganku. Memang tadinya aku akan mengajak Mark untuk ikut ke Korea bersamaku, namun karena pekerjaannya yang padat, ia tidak bisa ikut. Tapi sekarang aku dikejutkan dengan kehadirannya di sini.

"Annyeong, oppa," aku menoleh saat mendengar suara Areum di belakangku.

"Oh, annyeong, Areum," sapa Mark pada Areum dengan ramah.

"Ayo kita kembali ke vila Bambam dan kau harus menjelaskan kenapa kau bisa ada di sini, Mark," ucapku sambil menatapnya, rasa penasaran membuncah.
Mark hanya tersenyum padaku, seolah menikmati rasa penasaranku.












































Kami sudah sampai di vila Bambam. Aku menggandeng tangan Mark erat dan merangkul Areum di sisi lain. Aku masuk ke dalam, masih tertawa karena Mark menceritakan kejadian lucu saat ia baru datang ke vila Bambam ini. Rupanya ia sempat tersesat sebelum akhirnya menemukan lokasi yang tepat.

"Oh, Mark Hyung, kau sudah datang?" Aku menoleh saat mendengar suara Bambam, yang tampak terkejut sekaligus senang melihat Mark.

"Iya, karena aku merindukan kekasihku dan ingin mengucapkan selamat pada Dokyeom dan Hyena atas pertunangan mereka. Dan oh iya, aku juga membawa hadiah untuk mereka," jawab Mark sambil tersenyum tulus.

"Terima kasih, hyung, harusnya kau tidak usah memberi hadiah segala pada kami," ucap Dokyeom sambil tersenyum dan menerima hadiah dari Mark, sebuah kotak berbalut pita rapi.

"Tak apa, hadiah kecil dariku untuk kalian," ucap Mark dengan senyum hangat.

"Sudah-sudah, sebaiknya kau sekarang ku antar ke kamarmu. Dan bersiap makan malam, ayo, kami ke atas dulunya," ucapku sambil menarik Mark naik ke lantai dua. Aku sengaja mempercepat langkah, tidak ingin berlama-lama melihat interaksi Dokyeom dan Haesoo.
Mereka hanya menjawabnya dengan anggukan, melanjutkan obrolan mereka.

Aku membuka pintu kamar yang memang bersebelahan dengan kamarku.

"Ini kamarmu, di sebelah adalah kamarku," ucapku sambil menatapnya.

Ia tersenyum padaku dan memelukku erat. "Aku sangat merindukanmu," ucapnya sambil melepas pelukanku, matanya memancarkan kerinduan yang sama denganku.

"Aku juga, sekarang lebih baik kau mandi dan bersiap untuk makan," ucapku sambil mengusap pipinya lembut.

"Baiklah," ucapnya sambil mengecup bibirku sekilas, membuat jantungku berdesir.

Aku berjalan keluar kamarnya sambil tersenyum, merasa sedikit lega dan bahagia dengan kehadirannya.










































SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang