SCOUPS (2 End)

1.7K 131 11
                                    

Aku menatapnya yang sedang merapihkan selimut ku, yah aku ada scoups sudah berada dikamar lain diruang VIP dirumah sakit ini, ia juga bilang tadi mendapat telepon dari eomma ku kalau mereka sedang mencari ku, itu sebabnya eomma menghubunginya untuk menanyai keberadaan ku.

"Berhenti menatap ku seperti, kau bilang kau mengantuk tadi" ucapnya sambil duduk ditepi ranjang ku.

"Apa yang oppa kata pada eomma tadi saat eomma menelepon mu??".

"Tidak ada kenapa??.

"Jangan berbohong pada ku??".

"Aku hanya bilang kau aman bersama ku dikamar lain itu saja".

"Lalu apa yang oppa bicarakan dengan perawar kasar tadi??".

Scoups diam sambil menatap ku.

"Kenapa diam?? Ah maaf jika aku ikut campur urusan mu, aku akan tidur sekarang selamat malam" ucap ku sambil beranjak untuk berbaring dan memunggunginya.









Aku perlahan membuka mata ku saat merasakan cahaya matahati menyinari wajah ku, aku meregangkan tubuh ku saat merasakan pegal ditubuh ku. Aku meringis dan memegangi luka saat merasakan sakit dan perihnya.

"Selamat pagi nona song, bagaimana tidur mu nyenyak??" ucap perawat yang sedang mengecak selang infus ku.

"Tentu, tapi aku merasa sakit pada luka tusuknya" jawab ku.

"Ah, itu karna kau tertidur dengan posisi menyerong nona".

Aku hanya mengangguk.

Tak lama aku mendengar suara pintu kamar rumah sakit ini terbuka, aku menolah dan mendapati darim dan san adik scoups berjalan kearah ranjang ku.

"(Y/n)-ah" ucap darim berlari kearah ku.

"Berhenti disana dan jangan memeluk ku" ucap ku sambil mengangkat tangan ku.

"Wae??".

"Kau lupa aku terluka cukup parah".

Aku melihat darim hanya mengerutkan bibirnya.

"Bagaimana keadaan mu sekarang apa kau sudah lebih baik" ucap san sambil meletakan buket bunga diatas ranjang ku.

"Nona song, saya permisi dulu nya" ucap perawat tadi dan berjalan pergi.

"Ne, tidak baik aku merasa lebih parah sekarang" ucap ku sambil memegang dada ku dan memasang wajah sedih.

"Yak.. Kau kenapa apa.." ucapan darim menggantung.

"Eung hati sakit sekali sekarang" ucap ku.

"Aish.. Bisa tidak bilang pada hyung mu agar tak menyakiti terus hati sahabat ku ini" ucap darim sambil memukul lengan san.

"Ah, kenapa aku yang terkena pukul" ucapnya.

"Karna kau pantas mendapatkannya iya kan uri (y/n)".

Aku hanya mengangguk dan menatap darim.

Tak lama setelah itu aku, darim, san menoleh saat mendengar suara pintu kamar ini terbuka lagi, kali ini aku melihat sooyun dan subin.

"Kenapa hanya aku yang berada diatas ranjang rumah sakit ini sedang kalian dengan bebasnya berjalan-jalan".

"Aku dan darim tak terluka parah jadi kami bebas berjalan-jalan" ucap sooyun sambil tersenyum.

Aku diam sambil menatapnya dengan wajah kesal ku.

"Bagaimana keadaan mu" tanya subin.

"Sudah lebih baik sekarang, gomawo karna telah menjenguk ku".

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang