40.DOKYEOM

1.5K 86 10
                                    

Aku berlari sekuat tenaga ku untuk menghindari namja yang sejak tadi terus mengejar ku. Yah bukan tanpa alasan ia mengejar ku melainkan karna ulah ku yang mengerjainya saat ia sedang tidur dikelas tadi saat jam belajar kosong.

"Yak.. Berhenti disana sebelum kesabaran ku habis" ia berteriak sambil terus mengejar ku.

Aku menoleh kearahnya dan menjulurkan lidah ku berniat untuk meledeknya namun, saat aku setelah selesai melakukan itu padanya aku kembali melihat kedepan dan hingga akhirnya aku menabrak pintu kelas yang terbuka.

"Arghh.. Awww.." ringis ku sambil memegangi dahi ku.

"Haha.. Lihat siapa yang terkena karma sekarang" ucapnya sambil tertawa dengan keras.

"Yak.. Lee dokyeom seharusnya kau membantu ku bukan menertawakan ku" aku mendongak untuk melihatnya.

Yah namja yang kumaksud tadi adalah lee dokyeom, aku dan dokyeom mengenal sejak kita masih kecil. Tak ayal jika kita seperti ini terhadap satu sama lain.

"Hmm... Baiklah kemari biar kubantu, kau tidak apa-apa kan??" tanyanya.

Aku hanya mengangguk pelan.

"Oh tunggu seperti dahi mu terluka, ayo ikut aku" ia berbicara sambil menarik ku pergi.

"Kita mau kemana dokyeom??".

"Uks, memberi dahi mu obat agar tidak terjadi sesuatu pada otak bodoh mu itu" ucapnya sambil tersenyum.

"Yak.. Aish" aku berbicara sambil memukul pelan bahunya.

Ia hanya tersenyum lebar pada ku.













Kami sudah sampai diuks dokyeom langsung mencari kotak p3k untuk mengobati luka yang ada didahi ku katanya. Aku hanya diam sambil memainkan ponsel ku dan tak berapa lama dokyeom akhirnya mendudukan dirinya dihadapan ku, ia menarik wajah ku untuk menatapnya.

"Lihat kemari biar ku obati dulu luka mu" ucapnya sambil menatap dahi ku.

"Tapi aku sedang bertukar pesan dengan seungwoo oppa" jawab ku.

"Itu bisa nanti (y/n)-ah sekarang obati luka mu dulu" ucapnya lagi.

"Baiklah" ucap ku sambil meletakan ponsel ku.

Dan setelah itu baik aku dan dokyeom tidak ada yang berbicara sama sekali hingga aku, hingga aku mendengar suara pintu uks ini terbuka. Aku dan dokyeom langsung melirik dan melihat seoyeon tengah berdiri disana ia berjalan menghampiri kami dan duduk disamping ku.

"Apa yang terjadi pada dahi, iya??" tanyanya.

"Terbentur oleh pintu kelas yang tak sengaja terbuka tadi" jawab dokyeom.

"Benarkah?? Wah jika seungwoo tahu mungkin dia kan membawa mu kerumah sakit sekarang juga dan menyalahkan dokyeom lagi seperti biasa" ucapnya.

"Ei kenapa kau selalu berlebihan seperti itu, seungwoo oppa seperti karna ia mencintai ku itu sebabnya dia seperti itu" ucap ku sambil menatapnya.

Yah seungwoo ini adalah kekasih ku, kami berkencan sejak enam bulan lalu.

"Tapi dia itu berlebihan terlebih mengangkut kau dan dokyeom padahal dokyeom sendiri juga sudah punya kekasih" ucapnya sambil menatap ku.

Aku hanya diam tak menjawabnya.

Yah apa yang dibilang seoyeon tadi ada benarnya juga, seungwoo selalu berlebihan mengangkut aku dan dokyeom. Seperti ia selalu menyalahkan dokyeom jika aku terluka atau dia selalu marah saat aku lebih mempentingkan dokyeom, entahlah mungkin karna dia sangat mencintai ku.

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang