Lima hari sudah berlalu...
Aku betah sekali menginap di rumah Yooji, dan sengaja mematikan ponselku agar tidak ada pesan atau panggilan dari Eomma maupun Appa. Aku menghubungi Jun menggunakan ponsel Yooji, dan sudah menceritakan semuanya pada Yooji, termasuk tentang Jieun. Yooji dan Jieun sangat memahami posisiku dan bersedia membantuku.
Siang ini, aku sedang duduk di bangku taman kampus, menikmati musik kesukaanku, ketika tiba-tiba Jieun datang menghampiriku dengan napas terengah-engah. Ia menepuk bahuku sambil menatapku panik.
"Astaga, Jieun! Kau mengagetkan saja!" kataku sambil menatapnya.
"(Y/n)-ya... Jun... Junmu kecelakaan!" wajahnya terlihat sangat cemas.
"Apa?! Kau tahu dari mana?" aku langsung berdiri.
"Yooji dihubungi lewat nomor Jun, dan seseorang yang membantu Jun bilang kalau Jun mengalami kecelakaan," jelasnya.
"Sekarang Jun di mana?"
"Di rumah sakit! Ayo, aku dan Yooji akan mengantarmu!" Jieun langsung menarik tanganku.
Aku, Yooji, dan Jieun berlari dari pintu depan rumah sakit menuju meja informasi. Setelah mengetahui ruangan Jun, kami bergegas menuju ke sana.
Langkahku terhenti saat melihat Eomma, Appa, dan dua orang yang kemarin datang ke rumahku. Aku menatap mereka, lalu perlahan menghampiri.
"Oh, (Y/n)-ya," sapa Eomma sambil menatapku.
Aku hanya diam, berdiri tidak jauh dari mereka. Tiba-tiba, seorang pria keluar dari ruangan tempat Jun dirawat. Aku menatapnya dengan wajah datar.
"Dia baik-baik saja, Eomma, Appa," ucap pria itu dengan senyum tipis.
"Syukurlah. June, perkenalan, ini Han (Y/n), gadis yang akan dijodohkan denganmu," kata seorang wanita yang berdiri di samping Eomma.
Aku menatap wanita itu.
"Annyeonghaseyo, Nona Han," sapanya sambil membungkuk.
Aku hanya diam dan membalas bungkukan badannya.
"Yooji, kau kemari karena khawatir dengan kekasihmu, kan? Cepat temui dia, dia ada di dalam," kata Eomma, melirik ke arahku.
"Kekasih? Ah, jadi gadis ini yang sering Jun ceritakan padaku. Kau sangat cantik," ucap wanita yang berdiri di sebelah Eomma.
Aku terkejut dan melirik Yooji, yang ternyata juga sedang menatapku.
"Yeobo, sudah, jangan membuat gadis itu tidak nyaman. Bagaimana kalau kita pergi makan siang dulu, baru setelah itu kita menjenguk Jun di dalam? Kita harus memberi waktu untuk mereka, bukan?" ucap pria yang berdiri di dekat wanita tadi.
"Ah, kau benar! Ayo! Sekalian aku juga ingin mengenal calon menantuku," ucap wanita paruh baya itu sambil tersenyum padaku.
Saat ini, kami sedang duduk di sebuah restoran yang tidak jauh dari rumah sakit. Aku menatap pria bernama June yang duduk di hadapanku. Ya, kami makan siang dan meninggalkan Yooji di rumah sakit bersama Jun. Pikiranku penuh dengan Jun, bahkan aku tidak bersuara sedikit pun karena sangat khawatir padanya.
"Jadi kau berteman dengan calon menantuku sejak kecil?" Aku melirik Nyonya Koo yang berbicara pada Jieun.
"Ne, Nyonya," ucap Jieun sambil tersenyum.
"Aigoo, panggil aku Eomonim saja."
"Ne, Eomonim."
"Aku harus pergi sekarang, maaf karena masih banyak hal yang harus ku kerjakan. Maafkan aku, aku permisi," kataku, membuka suara sambil beranjak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
RandomSeventeen x you disini tempatnya buat kalian ngehalu bareng.. bisa bayangin dong jadi bagian dari kehidupan para member seventeen meski halu.. Nantinya bukan hanya all member seventeen yang ada dicerita ini karena nantinya aku bakal masukin bebera...
