Aku sedikit berlari saat mendengar suara bel sekolah berbunyi, untung saja aku sudah berada di pintu gerbang depan sekolah sehingga aku tidak harus terkena hukuman lagi. Yah, aku memang selalu terlambat karena aku yang memang tidak pernah bisa bangun pagi.
Aku mengatur napas saat berada di pintu depan kelas. Aku mulai berjalan masuk dan mendudukkan diri di kursi.
"Syukurlah kau tidak terlambat seperti biasanya," ucap seorang gadis di hadapanku.
Aku hanya tersenyum ke arahnya.
"Yerim, dimana Mingyu? Kenapa dia tidak ada?" tanyaku.
Yah, seorang gadis yang ku maksud tadi adalah Yerim, temanku. Kami berteman sejak masih kecil, jadi dia tahu semua kelakuan baik dan buruk ku, begitu juga aku.
"Kemana lagi dia jika bukan ke ruangan Song Ssaem?" jawab Yerim.
"Yak! Jika kau tadi tahu siapa yang menjemputnya untuk ke ruang Ssaem, pasti kau sangat kesal," ucap seorang pemuda di samping Yerim.
"Memang siapa?"
"Ayolah, Dokyeom, jangan mulai lagi," ucap Yerim.
"Park Eunhae," ucap pemuda di sampingnya.
"MWORAGO?"
"Siutt, kecilkan suaramu, dasar gadis pencemburu," ucapnya lagi.
Aku menatap tajam kearahnya dan langsung memukul tangannya.
"Akhh... Yerim, tolong aku," ucapnya lagi.
"Aku tidak peduli, salah sendiri," jawabnya.
"Kenapa bukan kau yang pergi bersamanya? Kenapa harus Mingyu yang pergi kesana sendiri dan hanya bersama gadis itu?"
"Akhh, Mingyu yang menginginkannya."
"Lalu kenapa tidak me..." ucapanku terhenti ketika melihatnya sedang berjalan masuk.
"Astaga, pukulannya pasti meninggalkan bekas," ucapnya sambil mengusap tangannya.
"Teman-teman, hari ini Song Ssaem sedang ada urusan dengan kepala sekolah. Jadi selagi menunggu beliau, beliau memberikan kita tugas. Silakan kerjakan," ucapnya setelah selesai menulis hal yang harus kami kerjakan.
Aku menatap tajam kearahnya saat dia berjalan kearah ku. Aku memalingkan wajah dan membaringkan kepala di meja.
"(Y/n)-ya, apa kau sakit?"
"Kekasihmu marah padamu," bisik Dokyeom yang masih terdengar olehku.
"Sudahlah, jangan terus menjahilinya," ucap Yerim.
Yah, Mingyu ini memang kekasihku, dan Dokyeom dia juga temanku dan Mingyu. Dokyeom memang sangat senang menjahili ku. Aku dan Mingyu berkencan sejak awal semester tahun ini, yah kami baru berkencan selama enam bulan. Mingyu ini adalah ketua kelas kami dan Dokyeom adalah wakilnya. Tentang Eunhae, ia juga salah satu ketua kelas di kelas sebelah, itu sebabnya jika Mingyu dipanggil ke ruangan Ssaem otomatis dia juga dipanggil untuk mewakili kelasnya.
"Mianhae, kau pasti marah padaku karena aku pergi berdua dengan Eunha tadi," ucapnya.
Aku tak menjawabnya dan malah menepis tangannya.
"Yak! Lihat, temanmu selalu saja cemburu pada masa lalu Mingyu," ucap Dokyeom.
"Yak! Berhenti menggodanya terus jika kau tidak ingin ku pukul," ucap Yerim dengan penuh penekanan.
Sedikit kuberitahu, Park Eunhae ini adalah mantan kekasih Mingyu. Mereka berkencan sejak pertama kali masuk ke sekolah ini, banyak sekali yang iri dengan hubungan mereka waktu itu, dan setelah dua tahun menjalin kasih mereka akhirnya mengakhiri hubungan. Entahlah, apa yang membuat mereka mengakhiri hubungan mereka, aku tidak tahu jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
RandomSeventeen x you disini tempatnya buat kalian ngehalu bareng.. bisa bayangin dong jadi bagian dari kehidupan para member seventeen meski halu.. Nantinya bukan hanya all member seventeen yang ada dicerita ini karena nantinya aku bakal masukin bebera...
