44.MINGYU

2K 91 9
                                    

Aku sedikit berlari saat mendengar suara bel sekolah berbunyi, untung saja aku sudah berada dipintu gerbang depan sekolah sehingga aku tidak harus terkena hukuman lagi. Yah aku memang selalu terlambat karna aku yang memang tidak pernah bisa bangun pagi.

Aku mengantur napas ku saat berada dipintu depan kelas. Aku mulai berjalan masuk dan mendudukan diri ku dikursi ku.

"Syukurlah kau tidak terlambat seperti biasanya" ucap seorang gadis dihadapan ku.

Aku hanya tersenyum kearahnya.

"Yerim dimana mingyu kenapa dia tidak ada??" tanya ku.

Yah seorang gadis yang kumaksud tadi adalah yerim teman ku, kami berteman sejak masih kecil. Jadi dia tahu semua kelakuan baik, buruknya diri ku begitu juga aku.

"Kemana lagi dia jika bukan tidak bukan keruangan song sseam" jawab yerim.

"Yak.. jika kau tadi tahu siapa yang menjemputnya diruang sseam pasti kau sangat kesal" ucap seorang pemuda disampaikan yerim.

"Memang siapa??".

"Ayolah dokyoem jangan mulai lagi" ucap yerim.

"Park eunha" ucap pemuda disampingnya.

"MWORAGO??".

"Ssttt kecilkan suara mu dasar gadis pencemburu" ucapnya lagi.

Aku menatap tajam kearahnya dan langsung memukul tangannya.

"Awww.. Yerim tolong aku" ucapnya lagi.

"Aku tidak perduli salah sendiri" jawabnya.

"Kenapa bukan kau yang pergi bersamanya kenapa harus mingyu yang pergi kesana sendiri dan hanya bersama gadis itu??".

"Argh mingyu yang menginginkannya".

"Lalu kenapa tidak me.." ucapan ku terhenti ketika melihatnya sedang berjalan masuk.

"Astaga pukulannya pasti meninggalkan bekas" ucapnya sambil mengusap tangannya.

"Teman-teman hari ini song sseam sedang ada urusan dengan kepala sekolah jadi selagi menunggu beliau, beliau memberikan kita tugas silangkan kerjakan" ucapnya setelah selesai menulis hal yang harus kami kerjakan.

Aku menatap tajam kearahnya saat dia berjalan kearah ku. Aku memalingkan wajah ku dan membaring kepala dimeja.

"(Y/n)-ah kau apa kau sakit??".

"Kekasih mu marah pada mu" bisik dokyeom yang masih terdengar oleh ku.

"Sudahlah jangan terus menjahilinya" ucap yerim.

Yah mingyu ini memang kekasih ku, dan dokyeom dia juga teman ku dan mingyu. Dokyeom memang sangat senang menjahili ku. Aku dan mingyu berkencan sejak awal semester tahun ini, yah kami baru berkencan selama enam bulan lalu. Mingyu ini adalah ketua kelas kami dan dokyeom adalah wakilnya. Tentang eunha ia juga salah satu ketua kelas dikela sebelah, itu sebabnya jika mingyu dipanggil untuk keruangan sseam otomatis dia juga dipanggil untuk mewaliki kelasnya.

"Mianhae kau pasti marah pada ku karna aku pergi berdua dengan eunha tadi" ucapnya.

Aku tak menjawabnya dan malah menepis tangannya.

"Yak.. Lihat teman mu selalu saja cemburu pada masa lalu mingyu" ucap dokyeom.

"Yak.. Berhenti menggodanya terus jika kau tidak ingin kupukul" ucap yerim dengan penuh menekanan.

Sedikit kuberitahu jika park eunha ini adalah mantan kekasih mingyu. Mereka berkencan sejak pertama kali masuk ke sekolah ini, banyak sekali yang iri dengan hubungan mereka waktu itu, dan setelah dua tahun menjalin kasih mereka akhirnya mengakhiri hubungan mereka. Entahlah apa yang membuat mereka mengakhiri hubungan mereka aku tidak tahu jelas.

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang