Aku tersenyum saat seorang Namja melambaikan tangannya pada ku, hal yang mampu membuat ku salah tingkah dibuatnya. Yah aku memang menyukainya sudah sejak lama, dan aku hanya bisa memendamnya. Lamunan ku teralihkan saat ada seseorang yang mengibaskan tangannya didepan wajah ku.
"(Y/n)-ya berhenti memandangi Jun Sunbae sampai seperti itu, nanti lama-lama mata mu bisa keluar jika terus seperti itu," ucap gadis disamping ku.
Yah Namja yang ku maksud tadi adalah Jun, ia adalah sunbae ku disekolah. Meski ia sunbae disekolah, kami terbilang cukup akrab dengannya. Aku juga tidak pernah memanggilnya dengan sebutan Sunbae, aku memanggilnya dengan sebutan Jun.
"Jeongmin benar, jika kau terus seperti itu bukankah mata mu akan melompat keluar?" timpal namja yang duduk disamping.
"Ah waeyo? Kalian selalu saja seperti itu pada ku, aku kan hanya menatapnya sebentar," jawab ku sambil tersenyum.
"Dino-ah kaja kita tinggalkan gadis bodoh ini sendiri di sini, lebih baik kita ke kantin saja sekarang."
"Kaja Jeongmin-ya."
Yah, gadis di samping ku ini adalah Jeongmin atau Yoon Jeongmin, dan Namja yang di sebelah ku adalah Dino atau Lee Dino. Mereka ini adalah teman-teman ku, kami berteman sejak kecil tak ayal jika kami sudah mengetahui satu sama lain.
"Yak... Kalian tega meninggalkan ku sendiri di sini??" ucap ku sambil menatap mereka.
Mereka hanya mengangguk dan menatap ku.
Hingga akhirnya namja yang ku pandangi tadi menghampiri kami.
"Kalian sudah lama di sini??"
"Kita ham..." ucapan Jeongmin terhenti ketika aku menarik tangannya.
"Ani, kami baru beberapa menit saja," jawab ku.
"Yak kau bercanda! Kita hampir satu jam di sini hanya untuk menemani mu untuk me..." ucapan Dino terhenti ketika aku membekap bibirnya.
Aku hanya tersenyum sambil menatapnya.
"Kaja kita pergi ke kantin, aku lapar sekali hari ini setelah bermain bola tadi," ucapnya sambil merangkul ku.
"Kenapa tidak dari tadi saja kau berhenti main dan pergi kantin jika kau lapar?"
"Mianhae, sebagai ucapan permintaan maaf bagaimana jika pulang sekolah ku traktir es krim?"
"Wah kau janji iya, Hyung? Kau tidak boleh mengingkarinya."
"Iya, ayo kita ke kantin," ucapnya sambil beranjak pergi.
Kami mendudukkan diri kami di kedai es krim langganan kami, kami mengobrol sambil memakan es krim kami.
"Akhir pekan ini bagaimana kalau kita menginap di apartemen mu (Y/n)-ya?"
"Tentu, kebetulan Eomma-ku ku akan berangkat ke Jeju akhir pekan ini."
"Hyung, bagaimana dengan mu apa kau ikut?"
"Tentu, tapi aku akan sedikit terlambat nanti."
"Tak apa, setidaknya kau ikut juga," ucap ku sambil tersenyum.
Yah kami memang selalu mengagendakan hal semacam ini di akhir pekan, namun akhir-akhir ini memang Jun sering tidak ikut ia beralasan karena ia harus belajar untuk mempersiapkan dirinya yang akan lulus sebentar lagi. Jun memang berada di tahun terakhirnya, itu sebabnya ia belakangan ini tak terlalu ikut berkumpul bersama kami.
Kami mengenal Jun sejak kami bersekolah menengah pertama, dan semenjak saat itu kami mulai akrab dan sejak itu juga aku menyukainya.
"Baiklah, aku pergi sekarang, hubungi aku nanti jika kalian membutuhkan apa saja yang perlu dibawa nanti," ucap Jun sambil beranjak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
RandomSeventeen x you disini tempatnya buat kalian ngehalu bareng.. bisa bayangin dong jadi bagian dari kehidupan para member seventeen meski halu.. Nantinya bukan hanya all member seventeen yang ada dicerita ini karena nantinya aku bakal masukin bebera...
