17.JUN

2.6K 171 8
                                    

Aku mengeliat ditempat tidur ku sambil membiasakan cahaya yang masuk melalui cela jendela ku, aku beranjak membuka jendala dan setelah itu langsung memasuki kamar mandi untuk bersiap ke kampus.

Setelah 30 menit aku sudah bersiap dan keluar dari kamar ku, aku menyapa kucing kesayangan ku yang sedang makan.

"Annyeong yeontan, bagaimana semalam apa tidur mu nyenyak??" aku menatap dan mengusap kepalanya.

"(Y/n)-ah cepat makan sarapan mu jangan menggangu yeontan terus" aku menoleh ketika aku mendengar suara eomma ku.

"Iya aku tahu, aku hanya menyapanya eomma" aku beranjak dan duduk dimeja makan.

Eomma hanya melirik ku sekilas dan kembali melanjutkan aktifitasnya.

"Eomma aku pergi, bye" aku mencium pipinya dan beranjak pergi.

"Kau sudah memakan kimbap mu??" aku mendengar eomma berteriak.

"Sudah" aku membalasnya.

Aku memasukin area kampus dengan berjalan santai yah karna memang kelas ku akan dimulai 30 menit lagi, saat aku berbelok diujung lorong aku melihat teman-teman ku disana sedang berkumpul.

"Yeona, jieun" aku berteriak dan berlari menghampiri mereka.

"Mau pergi kekantin sebelum kelas dimulai??" yeona menatap ku saat aku sudah sampe dihadapan mereka.

"Tentu kaja" aku merangkul mereka berdua.

"Kalian tahu tidak hyena??" aku dan yeona menoleh dan menatap jieun yang sedang berjalan disamping kiri ku.

"Kenapa dengan dia??".

"Kudengar dia dijodohkan oleh kedua ortunya dan sebulan lagi ia akan menikah".

"Mwoya!!" aku dan yeona serentak.

"Waeyo?? kalian tidak tahu??" jieun menatap ku dengan yeona.

"Tidak sama sekali, kau tahu dari mana??" aku menatapnya penasaran.

"Ah aku tahu dari eomma ku, tadi pagi eomma ku membahasnya dengan appa ku" aku melihat ia mendudukan dirinya dikursi kantin.

Yah kami saat ini sudah sampai dikantin.

"Wah, jika aku jadi dia aku pasti tidak akan mau" aku menganguk menyetujui perkataan yeona.

"Yak., kau mengatakan tidak sekarang tapi bagaimana jika yang dijodohkan dengan mu itu adalah namja tampan yang sangat kau sukai" jieun menatap yeona.

"Yak.. Yak jangan bilang sunbae yang selalu dicerita hyena waktu itu??" aku memukul meja kantin saat menyadarinya.

Aku melihat jieun mengangguk.

"Wah daebak" aku bertepuk tangan.

"Jadi kau setuju jika ortu mu menjodohkan mu dengan orang yang kau suka??" aku melirik yeona.

"Aku!! Tergantung jika ia juga menyukai ku dan menyayangi kedua ortu dan menghormatinya seperti menghormati dan menyayangi kedua ortunya aku setuju saja, terlebih jika ia namja yang sangat baik dan berbaur dengan baik dengan siapa pun akan lebih bagus bukan" aku menatap keduanya.

"Tidak akan ada yang seperti itu jaman sekarang (y/n)" aku melihat yeona menggeleng.

"Bagaimana jika ada dan tuhan mengirimkannya untuk ku??" aku menatapnya.

"Bagus setidaknya ia akan mengontrol diri mu" yeona menatap ku.

"Jika ada aku akan meminta satu juga untuk" aku menoleh menatap jieun.

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang