HOSHI (2 End)

1.8K 169 9
                                        

"Aku harus berhenti menyukainya bukan karena ia sudah menjadi milik orang lain, araseo, mulai dari hari ini aku akan berhenti menyukainya," ucapku sambil membuang susu pisang. Perasaan itu memang menyakitkan, tapi aku tahu ini yang terbaik. Aku tidak bisa terus-menerus memendam rasa untuk seseorang yang hatinya sudah dimiliki orang lain.

2 bulan kemudian...

Semenjak hari di mana aku mengetahui jika Hoshi sedang berkencan dengan Hyeojin, teman satu angkatanku, aku mulai menjauh darinya dan berusaha menghindarinya. Setiap kali dia mendekat, jantungku berdegup kencang dan rasa sakit itu kembali muncul. Seperti saat ini, ia bilang akan menemui ku di taman belakang untuk membahas lagu terakhir yang akan digunakan nanti. Aku tahu aku harus menghadapinya cepat atau lambat, tapi rasanya terlalu berat.

Namun, aku menolaknya dan mengatakan akan menemuinya di aula bersama yang lain. Aku membutuhkan kehadiran orang lain di sekitarku agar bisa mengendalikan diri. Aku membuka pintu aula dan tak mendapati siapa pun kecuali Dokyeom yang sedang duduk di tepi panggung, memetik gitarnya dengan melodi yang samar.

Aku berjalan menghampirinya dan menyapanya, "Annyeong, Dokyeom! Di mana yang lain? Bukankah kalian harusnya sudah mulai latihan?"

"Oh, annyeong, Dita! Mungkin sebentar lagi mereka akan datang. Oh, itu Yoohee!" jawab Dokyeom padaku sambil menunjuk Yoohee yang baru masuk aula.

Aku menoleh dan mendapati Yoohee yang sedang berjalan menghampiri kami dengan melambaikan tangannya. Dia selalu ceria, bahkan di tengah suasana hatiku yang sedang campur aduk ini.

"Sunbae, di luar ada yang mencari Anda," ucapnya saat sudah ada di sampingku.

"Ehem, Nguya?" aku menatapnya dengan wajah heran. Siapa yang akan mencari ku di sini, selain anggota drama musikal.

"Entahlah, yang jelas ia seorang namja, Sunbae," ucap Yoohee sambil menatapku penuh arti.

"Wah, siapa tahu kekasihmu datang menjemputmu, Dita," ucap Dokyeom sambil menatap dan tersenyum padaku. Senyumnya seperti mengejek, tapi juga ada kebaikan di sana.

"Kekasih? Mana mungkin? Dita Sunbae saja baru patah hati karena Hoshi Sunbae, jadi bagaimana mungkin ia langsung punya kekasih secepat itu?" ucap Yoohee polos sambil menatap Dokyeom. Kata-katanya terasa seperti tamparan, tapi aku tahu Yoohee tidak bermaksud jahat.

"Mworago?!" ucap Dokyeom memekik, terkejut mendengar pernyataan Yoohee.

Aku yang menyadari perkataan Yoohee tadi langsung memukul lengannya pelan, "Ah, tidak, Yoohee hanya bercanda tadi!" ucapku sambil memaksa tersenyum padanya, mencoba menutupi kegugupanku.

"Ehem, iya, hanya bercanda tadi," Yoohee mengangguk setuju, tapi matanya masih memancarkan kepolosan.

"Ayolah, jangan berbohong padaku, Dita. Aku sudah mengetahuinya," ucap Dokyeom dengan tatapan serius.

"Maksudmu?"

"Aku tahu jika kau menyukai Hoshi Sunbae, aku sudah menduganya dari awal."

Aku hanya menatapnya sambil mengedipkan mataku berulang kali. Bagaimana dia bisa tahu? Apakah perasaanku begitu terlihat? Rasanya seluruh duniaku runtuh saat itu.

Namun, lamunanku teralihkan saat aku mendengar suara yang tak asing untukku, memanggil namaku. Sontak aku langsung menoleh dan melihat seseorang yang kurindukan selama ini. Sosoknya berdiri di ambang pintu aula, tersenyum lebar.

Aku berlari dan langsung memeluknya erat, "Kenapa Oppa ada di Seoul? Dan tak memberitahuku?"

"Kejutan untukmu," ia melepas pelukannya, menatapku dengan mata berbinar. Wajahnya sama seperti dulu, tampan dan menenangkan.

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang