Aku memasukin kamar ku dan tak lupa menguncinya, aku langsung menjatuhkan diri ku ditempat tidur ku.
"Astaga kenapa dengan jantung ku ini, aish mana mungkin aku.. ah sudah lah" aku menutup wajah ku dengan bantal tidur ku dan berusaha mengontrol detak jantung ku yang tak karuan sejak tadi.
Aku mengeliat saat mendengar suara pintu kamar, aku langsung beranjak dan membuka pintunya.
"Kau bilang akan mengerjakan tugas kuliah mu tapi lihat kau baru saja bangun tidurkan??".
"Kau belum pulang, mian aku tak sengaja" aku menatapnya.
"Sekarang obati luka ku" ia berucap sambil memasuki kamar ku.
"Yak keluar dari kamar ku sekarang" aku menariknya keluar.
"Tidak sampai kau mengobati luka ku" ia membalikan tubuhnya.
"Keluar, kubilang" aku mencoba menariknya kembali namun saat itu ku lakukan aku malah terpeleset dan jatuh menimpahnya.
Aku menatap mata dalam hingga aku merasakan detak jantung ku yang berdetak sangat cepat, saat aku menyadari aku bangun dan mengalihkan pandangan ku.
"Ehm, keluar aku akan mengobati mu di ruang tengah karna kita hanya berdua dirumah" aku bicara tanpa menatapnya.
"Araseo, aku akan menunggu mu diruang tengah" ia berjalan keluar kamar ku.
Aku menutup kembali kamar ku dan memegang wajah ku, benar dugaan ku kalau wajah ku sudah merah seperti tomat dan sangat panas.
Aku berjalan mendekatinya dan duduk disampingnya, aku juga berusaha mengontrol detak jantung ku dan wajah ku agar tak memeraj seperti tadi.
Aku tak menatapnya dan menyiapkan salep untuk ku oleskan pada wajanya, ia menyerongkan duduknya agar aku lebih mudah mengobatinya.
Aku melihatnya menutup mata, aku memandang wajahnya dan merasakan detak jantung kembali seperti tadi. Aku menghembuskan napas ku dan mulai mengobatinya.
"Apa aku masih membuat mu gugup?? Ia tiba-tiba membuka matanya.
"A..ku ti.." aku terkejut saat ia dengan tiba-tiba mendekatkan wajahnya pada ku.
"Haha, ayolah aku hanya bercanda" jawabnya sambil mengelengkan kepalanya.
2 minggu kemudian..
Yah semenjak kejadian 2 minggu lalu aku merasakan hal-hal aneh yang ku rasanya. Seperti saat ini aku tengah makan malam bersama dengannya dan eomma dan appa ia bilang untuk membalas perlakuan baik kedua ortu kepadanya selama ini.
Aku menatap sekilas padanya, dan kembali mengotrol jantung ku yang berdetak cepat sejak tadi.
"Oh, kau tuan jun kan??" aku melihat seseorang menyapanya.
"Wah, tuan son lama tak bertemu" jawabnya sambil berdiri dan berjabat tangan.
"Bener, kau datang dengan siapa??" namja tadi melihat aku eomma dan appa.
"Ah, keluarga ku" jawabnya sambil tersenyum.
"Loh bukan keluarga mu ada dicina??" ucap namja tadi sambil menatap jun.
"Ah iya, tapi mereka sudah seperti keluarga untuk ku. Mereka benar-benar baik kepada aku yang hanya orang asing, yang nyewa apartement yang mereka milik, bahkan meski aku jauh dari appa dan eomma ku tapi terasa dekat karna mereka memperlakukan ku seperti anaknya sendiri terlebih putrinya sangat cantik kan" ucapnya panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
RandomSeventeen x you disini tempatnya buat kalian ngehalu bareng.. bisa bayangin dong jadi bagian dari kehidupan para member seventeen meski halu.. Nantinya bukan hanya all member seventeen yang ada dicerita ini karena nantinya aku bakal masukin bebera...