10.XU MING HAO

5.3K 298 10
                                        

Ini hari pertama aku masuk kembali ke sekolah setelah libur akhir tahun kemarin. Rasanya aku tak mau liburan ini berakhir jika bisa aku ingin memperpanjang masa liburan ini.

Dengan langkah santai aku menyusuri koridor sekolah yang sudah ramai oleh siswa, aku melirik sekilas ke lapangan yang penuh dengan siswa baru sedang mengikuti arahan dari para sunbae. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan teriakan yang cukup nyaring. Aku sudah hafal suara siapa itu, jadi aku buru-buru berlari ke kelas.

Aku mengontrol napas secara perlahan. "Wah, rutinitas ku kembali seperti dulu," gumamku sambil beranjak menempati bangku.

"Yak! Kenapa berlari saat aku panggil tadi? Kau selalu begitu!" Gadis yang berteriak tadi duduk di hadapanku dan mengerucutkan bibirnya.

"Mianhae, itu cara ampuh untuk membuatmu terdiam, Nayoung-ya," kataku sambil tersenyum tipis. Yah, Nayoung adalah sahabatku sejak kami masih kecil, dan gadis tadi yang berteriak memanggilku adalah dia.

Ia memang selalu seperti itu, membuatku terkadang malu mengakuinya sebagai sahabat. Tak lama kemudian, bel berbunyi. Karena hari ini awal masuk, jadi belum ada kegiatan belajar-mengajar. Saat tengah asyik membujuk Nayoung agar mau berbicara lagi denganku, aku dikejutkan oleh teman sekelas ku yang mengatakan aku dipanggil Park Ssaem untuk menemuinya.
Aku buru-buru ke ruangan guru untuk menemuinya. Di sana, aku melihat Park Ssaem aem tengah berbicara dengan seorang Namja asing. Dengan sopan, aku menghampirinya.
"Chogiyo, Ssaem memanggilku tadi? Apa yang bisa ku bantu?" tanyaku.

"Ah, benar, aku memanggilmu tadi, (y/n)-ya. Apa kau bisa mengantarnya berkeliling dan mengantarkannya ke kelas?" tanya Park ssaem.

"Tentu, ssaem, saya bisa," jawabku mantap.

"Baguslah. Oh ya, kenalkan, dia Xu Minghao, siswa pertukaran," kata Park ssaem sambil menunjuk Namja asing itu.

Ah, aku baru ingat jika hari ini sekolah kami akan kedatangan siswa pertukaran dari Tiongkok. Aku menatapnya sambil tersenyum, dan ia membalas senyumanku. Saat kami sudah keluar dari ruangan tadi, aku mencoba memperkenalkan diri padanya.

"Ehem, annyeong, namaku Kim (y/n). Kau bisa memanggilku (y/n)," kataku sambil menjulurkan tanganku.

Aku melihatnya tersenyum. "Jangan terlalu kaku. Aku sudah sedikit fasih bahasa Korea. Aku Xu Minghao, kau bisa memanggil Minghao. Senang bertemu denganmu, semoga kita menjadi akrab," katanya sambil menerima uluran tanganku dan menyalaminya dengan lembut. Aku merasakan kehangatan yang menjalar di tanganku saat bersentuhan dengannya.


























6 bulan berlalu…
Ini sudah enam bulan aku mengenal Minghao, dan ternyata dia cukup pendiam. Ia biasanya hanya mendengar ku saat bercerita padanya. Yah, kami cukup akrab semenjak Park ssaem menyuruhku untuk mengajaknya berkeliling waktu itu. Ini sudah jam pulang sekolah. Rencananya, aku, Minghao, dan Nayoung akan mengerjakan tugas kelompok kami di rumahku.

"(Y/n)-ya, apa oppa-mu ada di rumah hari ini?" aku melihat Nayoung berbisik padaku, matanya berbinar penuh harap.
"Ehem, kurasa oppa mungkin sudah pulang karena ia hari ini tidak ada jadwal yang padat di kampusnya. Wae?" tanyaku penasaran.

"Baguslah! Setidaknya dia bisa membantu kita dan menjadi pemandangan yang indah untuk mataku," jawab Nayoung dengan nada genit. Aku yang mendengarnya berkata seperti itu langsung menjitak nya pelan.

"Awas saja kau genit pada Oppa-ku!" ucapku kesal sambil meninggalkan Nayoung yang langsung berlari mengejar ku.

"Yak! Kesempatan seperti ini kan sangat langka, (y/n)! Apa kau tak mau punya ipar sepertiku?" Nayoung menaik-turunkan alisnya dan merangkulku.

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang