WONWOO (2)

1.6K 127 1
                                    

2 bulan berlalu...





Ini sudah dua bulan semenjak aku hamil, semakin hari aku semakin manja pada wonwoo, mood ku juga sering berubah-ubah belakangan ini. Aku melangkahkan kaki ku menuju ruangan wonwoo, yah setelah berjalan-jalan dengan eomma tadi aku berniat bertemu wonwoo hari ini untuk makan malam bersamanya diluar, aku sengaja tak memberitahunya dia jika aku akan kerumah sakit.

Senyum mu kian mengembang saat aku sudah sampai depan pintu ruangan wonwoo, namun saat aku hendak membukanya aku mendengar suara percakapan didalam sana yang seperti dengan membicarakan diri ku, yah tadi selintas aku mendengar nama ku disebut, jadi aku membuka perlahan pintu ruangannya untuk melihat siapa yang sedang mengobrol dengan wonwoo dan kenapa mereka menyebut nama ku.

"Bagaimana keadaan (y/n) sekarang?? Apa dia masih menyulitkan mu hyung??".

"Huh bukannya wajar wanita hamil menyulitkan suaminya??".

"Ey, kau seperti tidak tahu wonwoo hyung saja seperti apa".

"Tidak sama sekali, yang membuat ku sulit saat dia ingin terus bersama ku".

"Waeyo?? Ah apa karna kau merasa tak bisa atau kau merasa canggung padanya??".

Aku hanya melihat wonwoo tak menjawabnya dan malah mengangkat cangkirnya.

"Wonwoo!!, boleh aku bertanya sesuatu pada mu??".

Aku melihat wonwoo hanya mengangguk.

"Apa kau menikahinya karna mencintainya?? Apa ada rasa cinta dihati mu untuk (y/n) terlepas dari perjodohan kalian??".

Aku yang mendengarnya langsung memasang kuping ku untuk mendengar jawabnya, yah meski wonwoo bersikap perhatian dan baik pada ku ia sama sekali tidak pernah membalas ucapan ku ketika aku mengucap rasa cinta ku padanya.

"Ani, aku hanya kasih padanya dan ingin melindungi dari orang-orang yang berusaha menyakitinya, karna ia memiliki nasib yang sama dengan solah jadi aku tidak ingin ia mengakhir hidupnya seperti solah, terlebih sekarang ia sedang mengandung anak ku darah daging ku".

Aku yang mendengar jawabanya darinya langsung mengepalkan tangan ku, aku langsung melangkah mundur dari depan pintunya dan pergi dari sana.








Aku berduduk dan melamun cukup lama ditaman dekat sungai han, aku juga tidak perduli dengan rasa dingin yang kurasa karna pakaian ku yang sudah basah kuyup ini, yah tadi saat aku meninggalkan rumah sakit hujan turs sangat deras.

Lumanan ku teralihkan saat aku kembali merasakan ponsel ku berbunyi, aku mengambil dan melempar ponsel itu aku juga menginjaknya sehingga ponsel ku hancur, aku mengambilnya dan menatap ponsel ku yang sudah hancur ini.

"Aku tidak butuh belas kasih dari mu, dan kau, kenapa kau membawa kebahagiaan dihidup ku namun kau juga membawa rasa sakit untuk ku" gumam ku.

"Wae?? Waeyo??" teriak ku sambil memukul pelan perut ku.

"Baiklah, dia hanya menginginkan mu kan?? Aku akan membuatnya merasakan apa yang kurasa sekarang melalui mu" ucap ku sambil beranjak dari tempat duduk ku.










Aku memasuki sandi pintu apartemen mu, aku membuka pintu dan mendapatinya tengah berdiri didekat pintu masuk sambil menatap ku.

"Kau dari mana?? Kenapa tidak mengangkat telepon dari ku??" ucapnya sambil menatap ku.

"Berjalan-jalan didekat sungai han, dan kenapa tidak mengangkat telepon mu ponsel ku rusak lihat ini" tak berbicara sambil menuju ponsel ku.

"Lalu kenapa pakaian mu basah kuyup seperti ini??".

SEVENTEEN IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang