POV Scoups..
Aku berdiri di dekat meja panitia, sesekali tersenyum pada para mahasiswa baru yang membanjiri kampus hari ini. Suasana riuh rendah dengan celotehan dan tawa, serta keramaian para panitia yang sibuk. Di sampingku, Yuri dan Joshua sibuk mencatat dan menyusun data, wajah mereka serius namun sesekali tersenyum ramah. Hari ini adalah hari pertama mereka masuk dan mengenal kampus baru ini.
Atensi ku teralihkan saat mataku menangkap siluet seorang gadis yang berdiri di depan meja panitia. Penampilannya sederhana namun menarik perhatianku.
"Siapa namamu?" tanya Yuri dengan nada profesionalnya.
"Han (y/n), jurusan kedokteran," jawabnya dengan suara lembut namun jelas.
Aku tersenyum tipis melihat wajah manisnya, ada kilatan rasa penasaran di matanya yang memancarkan kecerdasan.
"Ini, kau bisa bergabung dengan teman jurusanmu di sebelah sana," ucap Joshua sambil menunjuk ke arah kerumunan lain.
"Ne, kamsahamnida," ucapnya sambil sedikit membungkuk dan berlalu pergi, menyisakan jejak harum parfum yang samar di udara.
"Scoups… Jangan menatapnya seperti itu, dasar kau ini!" Yuri mencubit lenganku pelan, mengagetkanku dari lamunan.
Aku hanya meringis dan tersenyum, tidak bisa menyembunyikan kekagumanku. Sepertinya Yuri menyadari tatapan 'aneh' yang kuberikan pada gadis itu.
Aku tersenyum sambil menatap gadis bernama Han (y/n) yang sedang tertawa bersama teman-teman jurusannya di kejauhan. Rambutnya bergoyang saat ia tertawa lepas, dan senyumnya begitu menawan. Entahlah, melihatnya tersenyum seperti itu membuatku juga ikut tersenyum. Rasanya ada kehangatan yang menjalar di dadaku. Sepertinya aku benar-benar sudah menyukainya, mungkin sejak aku melihat dia untuk pertama kalinya tadi di meja panitia. Senyumannya, suaranya, semuanya terasa begitu menarik.
Lamunanku teralihkan saat aku merasa seseorang menepuk bahuku. Aku menoleh dan mendapati Mingyu, dengan senyum usilnya yang khas.
"Hyung, apa yang membuat kau seperti orang tak waras seperti ini?" tanyanya sambil duduk di sampingku, mengikuti arah pandanganku.
"Gadis itu," ucapku, tak bisa menyembunyikan senyum lebar ku. "Kau tahu, sepertinya aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya." Aku mengatakannya tanpa ragu, sesuatu yang jarang sekali kulakukan.
"Oh, seorang Scoups akhirnya mengakui jika ia jatuh cinta pada seorang gadis," ucapnya sambil tersenyum geli. "Kejadian langka ini!"
Aku hanya tersenyum lebih lebar mendengar perkataan Mingyu tadi. Ada rasa senang yang membuncah.
"Hyung, apa kau butuh bantuanku untuk mendekatinya? Kebetulan aku satu jurusan dengannya," tawar Mingyu, seolah membaca pikiranku.
"Tak perlu, aku punya cara sendiri untuk mendekatinya," ucapku sambil tersenyum penuh rahasia. Aku suka tantangan.
"Baiklah, jika kau butuh bantuan, kau bisa mengandalkan ku, Hyung," ucapnya sambil menepuk bahuku, memberikan dukungan.
Aku hanya mengangguk pelan, tanpa mengalihkan pandanganku dari (y/n) yang masih asyik bercengkrama dengan teman-temannya. Tekadku sudah bulat.
2 Minggu kemudian...
Acara perkenalan kampus hampir selesai. Kini giliran acara puncak, yang biasanya diisi dengan kegiatan bersenang-senang dan momen akrab antara urusan. Pihak kampus menyewa sebuah vila besar di kawasan Busan untuk acara puncak kami. Udara sejuk pegunungan menyambut kami saat tiba, dengan pemandangan hijau yang menyejukkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE
RandomSeventeen x you disini tempatnya buat kalian ngehalu bareng.. bisa bayangin dong jadi bagian dari kehidupan para member seventeen meski halu.. Nantinya bukan hanya all member seventeen yang ada dicerita ini karena nantinya aku bakal masukin bebera...
